Analisis Perubahan Makna Gairaigo dalam Surat Kabar Asahi Shinbun Edisi April 2017
2017 Nen 4 Gatsu Asahi Shinbun Ni Okeru Gairaigo No Imi No Henka No Bunseki
View/ Open
Date
2017Author
Kelvin
Advisor(s)
Sihombing, Amin
Pujiono, Mhd
Metadata
Show full item recordAbstract
Sejalan dengan kemajuan zaman, bahasa pun juga ikut berkembang. Kemajuan di dalam berbagai bidang membuat bahasa secara kosakata berubah. Interaksi antara budaya dan bahasa yang satu dengan bahasa dan budaya yang lainnya mengakibatkan terjadinya penyerapan dan pertukaran suatu bahasa dan budaya. Penyerapan kosakata atau istilah dari bahasa lain yang dipinjam kemudian diintegrasikan menjadi bagian bahasa nasional tersebut disebut dengan proses asimilasi.
Dalam bahasa Jepang kata pinjaman atau yang telah diserap dikenal dengan istilah gairaigo. Gairaigo merupakan kosakata bahasa Jepang yang diserap dari bahasa Inggris ataupun bahasa asing lainnya, dengan menggunakan aturan-aturan yang ada dalam bahasa Jepang, tidak termasuk kosakata pinjaman yang berasal dari bahasa Cina. Chaer (1990:2) mengatakan bahwa umumnya gairaigo yang diserap ke dalam bahasa Jepang telah mengalami penyesuaian yang menyebabkan perubahan pada kosakata yang bersangkutan baik dari segi fonologi, morfologi maupun semantik. Setelah proses penyesuaian, gairaigo seringkali tidak bisa dimengerti oleh pengguna bahasa asli, dalam hal ini bahasa Inggris. (Shibatani, 2001: 153). Masalah yang dianalisis dalam penelitian ini adalah bagaimana perubahan makna gairaigo bila dibandingkan dengan asal katanya. Penulis mengangkat 21 gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris dalam surat kabar Asahi Shinbun edisi April 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan makna yang terjadi pada gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris dalam bahasa Jepang jika dibandingkan dengan makna kata aslinya dalam bahasa Inggris. Gairaigo dalam skripsi ini dianalisis berdasarkan makna yang terkandung di dalam gairaigo dan dibandingkan dengan makna yang terdapat pada asal katanya. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori perubahan makna yang diungkapkan oleh Chaer (2002:141), yaitu perubahan makna meluas, makna menyempit, makna total, penghalusan makna dan pengasaran makna. Sumber data untuk gairaigo diambil dari surat kabar asahi shinbun edisi April 2017. Penulis memilih menggunakan surat kabar sebagai sumber data dikarenakan penggunaan kosakata gairaigo di dalam masyarakat Jepang dapat dilihat dari media komunikasi. Selain itu, media komunikasi memberi pengaruh besar terhadap penggunaan kosakata bahasa Jepang, seperti surat kabar. Salah satu surat kabar yang sirkulasinya terbesar di Jepang adalah surat kabar Asahi Shinbun. Surat kabar tersebut diyakini memberi pengaruh besar dalam perubahan bahasa pada bahasa Jepang.
Berdasarkan analisis dapat ditarik kesimpulan yaitu di dalam surat kabar Asahi Shinbun edisi April 2017 terdapat banyak kata serapan atau yang dikenal dengan istilah gairaigo yang mengalami perubahan makna dari asal katanya ketika diserap ke dalam bahasa Jepang. Dari pembahasan yang telah dilakukan, penulis mengangkat 21 gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris. Dari 21 gairaigo yang dibahas, sembilan gairaigo mengalami penyempitan makna, empat gairaigo mengalami perubahan makna total, dua gairaigo mengalami perluasan makna dan empat merupakan wasei-eigo dimana perubahannya tidak termasuk ke dalam teori perubahan makna sehigga dapat disimpulkan bahwa empat gairaigo tersebut merupakan wasei-eigo.
Collections
- Undergraduate Theses [525]