Kajian Organologis Meng-Mong Batak Toba Buatan Bapak J.E. Tambunan di Kelurahan Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten. Samosir
View/ Open
Date
2017Author
Pardosi, Daniel H.M.
Advisor(s)
Purba, Setia Dermawan
Sembiring, Bebas
Metadata
Show full item recordAbstract
Beberapa abad yang lampau sebelum “Gondang Bolon” muncul, rakyat BatakToba telah lebih dulu mempunyai alat musik tradisi yaitu “GONDANGHASAPI”. Saat itu Gondang Hasapi digunakan rakyat Batak Toba untuk acara yang sangat sakral, misalnya menyadarkan orang yang sedang kesurupan, mengobati orang sakit, menjauhkan roh jahat, dan lain – lain. Yang termasuk didalam ensambel Gondang Hasapi yaitu Hasapi, saruneetek, sulim, garantung, dan hesek . Selain dari beberapa instrumen diatas ada satu instrumen yang juga ikut serta dalam ensambelGondangHasapi yaitu “Meng – Mong”. Meng-mong adalah salah satu alat musik BatakToba yang terbuat dari bambu, dimainkan dengan cara memukul senar yang dibuat langsung dari bambu tersebut, kulit bambu dikupas lalu kedua ujung bambu diganjal degan kayu sehingga kulit yang dikupas berbentuk senar .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan teknik pembuatan meng-mong oleh bapak J.E TAMBUNAN dan teknik memainkan meng-mong. Teori yang digunakan, Shusumu Khasima yaitu pendekatan secara struktural serta fungsional (1978), Bruno Nettl (1963) yaitu, menganalisis dan mendeskripsikan musik dari apa yang kita dengar,dan mendeskripsikan apa yang kita lihat, Curt Sach dan Hornbostel (1961), ”Sistem pengklasifikasian alat musik berdasarkan sumber penggetar utama bunyinya. Sistem klasifikasi ini terbagi menjadi empat bagian yaitu: idiofon, aerofon, membranofon dan kordofon”.
Dengan berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin meneliti proses Teknik pembuatan meng-mong dan cara memainkan meng-mong, yang akan dituangkan kedalam bentuk skripsi yang berjudul :“KAJIANORGANOLOGIS MENG-MONG BATAK TOBA BUATAN BAPAK J.E TAMBUNAN DI KELURAHAN TUKTUK SIADONG, KECAMATAN SIMANINDO, Kab. SAMOSIR”
Collections
- Undergraduate Theses [303]