Show simple item record

dc.contributor.advisorDaulay, Saipul Bahri
dc.contributor.advisorRohanah, Ainun
dc.contributor.authorYunita, Bela Velila Viska
dc.date.accessioned2022-11-07T03:21:23Z
dc.date.available2022-11-07T03:21:23Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/54751
dc.description.abstractKenyataan menunjukkan bahwa melinjo bukan merupakan tanaman asing bagi masyarakat Indonesia. Di daerah pedesaan, sering dijumpai tanaman melinjo tumbuh rimbun menaungi pekarangan rumah penduduk. Rata-rata dari masyarakat pedesaan yang menanam melinjo mengatakan, melinjo yang ditanamnya tidak pernah mendapatkan perawatan khusus. Meskipun begitu, tetap saja mereka bisa memetik “buah” melinjo setiap musim panen. Ternyata memang melinjo bukanlah jenis tanaman yang menuntut perlakuan istimewa. Hampir seluruh bagian tanaman melinjo dapat dimanfaatkan, baik daunnya, tangkil, kulit biji, batang dan kulit batangnya. Jika petani melinjo dapat mengusahakan tanaman melinjo dengan sungguh-sungguh, dan didukung dengan melakukan perawatan yang benar serta menanam melinjo dengan jumlah yang lebih banyak, maka hasil yang didapatkan juga akan semakin meningkat. Jika petani dapat melihat dan memanfaatkan peluang tersebut maka petani melinjo akan mendapatkan tambahan penghasilan. Melihat kenyataan ini sebenarnya menjadikan peluang melinjo dalam menembus pasar cukup terbuka lebar. Peluang ini masih diperlebar lagi dengan suatu kenyataan bahwa melinjo merupakan tanaman asli Indonesia. Sehingga dapat dikatakan, Indonesia merupakan produsen tunggal tanpa saingan di pasar ekspor. Namun, hingga kini belum banyak orang yang berani mengusahakan melinjo secara besar-besaran, padahal cara penanamannya tidak tergolong sulit. Di samping itu, hama dan penyakit yang 2 menyerang pun tidak begitu banyak. Kalaupun terserang hama atau penyakit jarang yang berakibat fatal. Serat dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat sintetis (serat buatan manusia). Serat sintetis dapat diproduksi secara murah dalam jumlah yang besar. Namun demikian, serat alami memiliki berbagai kelebihan khususnya dalam hal kenyamanan. Serat alami meliputi serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan dan proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat sintetis atau serat buatan manusia umumnya berasal dari bahan petrokimia. Namun demikian, ada pula serat sintetis yang dibuat dari selulosa alami seperti rayonen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePembuatan Tali Serat Berbahan Serat Alami Kulit Dalam Batang Melinjo (Gnetum Gnemon)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM 110308059
dc.identifier.nidnNIDN0028086206
dc.identifier.nidnNIDN0002017402
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI41201#Keteknikan Pertanian
dc.description.pages74 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record