Perbedaan Efek Nekrosis Pulpa pada Jaringan Pulpa Molar Satu Maksila Tikus Wistar antara Pemberian Pasta Getah Jarak Pagar (Jatropha Curcas Linn.) dan Formocresol
View/ Open
Date
2022Author
Sitanggang, Pinantri Agnes
Advisor(s)
Salmiah, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Karies gigi yang tidak dirawat lambat laun akan mengakibatkan peradangan
pulpa atau pulpitis. Pulpitis merupakan inflamasi pulpa sebagai respon terhadap
iritan baik mikroba, kimia, atau fisik. Devitalisasi pulpa digunakan sebagai
perawatan gigi yang pulpitis disebabkan karena bahan devitalisasi mampu
mematikan saraf sehingga rasa nyeri dapat dihilangkan (painless) secara permanen.
Formocresol merupakan salah satu bahan devitalisasi pulpa namun memiliki efek
toksik sehingga dibutuhkan bahan alternatif yang bersifat nontoksik dan harga yang
lebih terjangkau. Getah dari tanaman jarak pagar menjadi solusi yang mudah karena
tanaman ini banyak ditemukan di pekarangan rumah. Getah jarak pagar mengandung
senyawa alkaloid yang dapat menghancurkan peptidoglikan dalam sel yang
menyebabkan nekrosis pulpa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
perbedaan efek nekrosis pulpa pada jaringan pulpa molar satu maksila tikus wistar
antara pemberian pasta getah jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) dan formocresol.
Rancangan penelitian ini menggunakan eksperimental post test only control
group design. Penelitian ini menggunakan 30 gigi tikus dibagi masing-masing 6 gigi
pada kelompok pasta tanpa getah jarak pagar sebagai kontrol negatif, kelompok
formocresol sebagai kontrol positif, kelompok perlakuan pasta getah jarak pagar
50%, 25%, dan 12,5%. Gigi molar satu maksila tikus wistar dilakukan preparasi
hingga adanya titik pendarahan, lalu bahan devitalisasi diaplikasikan pada kavitas
gigi dan ditutup dengan tambalan sementara menggunakan Zinc Oxide Eugenol. Hari
ke-14 setelah perlakuan, tikus wistar dieutanasi dengan dislokasi leher untuk
mengambil gigi molar satu maksila yang sudah diberi perlakuan, dilakukan
pembuatan slide preparat jaringan dengan pewarnaan HE, dan dilakukan pengamatan
histologi dengan mikroskop cahaya pembesaran 40 × 10.
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan one-way ANOVA hasil
penelitian dinyatakan terdapat perbedaan yang signifikan sel pulpa nekrosis pada hari
ke-14. Uji post hoc LSD menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara kelompok pasta tanpa getah jarak pagar, formocresol, pasta getah jarak pagar
12,5%, 25%, dan 50% (p˂0,05). Hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan efek nekrosis pulpa pada jaringan pulpa molar satu maksila tikus wistar
antara pemberian pasta getah jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) dan formocresol
yang menunjukkan pasta getah jarak pagar 50% lebih efektif sebagai bahan alternatif
devitalisasi pulpa.
Collections
- Undergraduate Theses [1901]
