Show simple item record

dc.contributor.advisorSalmiah, Siti
dc.contributor.authorSitanggang, Pinantri Agnes
dc.date.accessioned2022-11-07T04:39:51Z
dc.date.available2022-11-07T04:39:51Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/54956
dc.description.abstractKaries gigi yang tidak dirawat lambat laun akan mengakibatkan peradangan pulpa atau pulpitis. Pulpitis merupakan inflamasi pulpa sebagai respon terhadap iritan baik mikroba, kimia, atau fisik. Devitalisasi pulpa digunakan sebagai perawatan gigi yang pulpitis disebabkan karena bahan devitalisasi mampu mematikan saraf sehingga rasa nyeri dapat dihilangkan (painless) secara permanen. Formocresol merupakan salah satu bahan devitalisasi pulpa namun memiliki efek toksik sehingga dibutuhkan bahan alternatif yang bersifat nontoksik dan harga yang lebih terjangkau. Getah dari tanaman jarak pagar menjadi solusi yang mudah karena tanaman ini banyak ditemukan di pekarangan rumah. Getah jarak pagar mengandung senyawa alkaloid yang dapat menghancurkan peptidoglikan dalam sel yang menyebabkan nekrosis pulpa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan efek nekrosis pulpa pada jaringan pulpa molar satu maksila tikus wistar antara pemberian pasta getah jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) dan formocresol. Rancangan penelitian ini menggunakan eksperimental post test only control group design. Penelitian ini menggunakan 30 gigi tikus dibagi masing-masing 6 gigi pada kelompok pasta tanpa getah jarak pagar sebagai kontrol negatif, kelompok formocresol sebagai kontrol positif, kelompok perlakuan pasta getah jarak pagar 50%, 25%, dan 12,5%. Gigi molar satu maksila tikus wistar dilakukan preparasi hingga adanya titik pendarahan, lalu bahan devitalisasi diaplikasikan pada kavitas gigi dan ditutup dengan tambalan sementara menggunakan Zinc Oxide Eugenol. Hari ke-14 setelah perlakuan, tikus wistar dieutanasi dengan dislokasi leher untuk mengambil gigi molar satu maksila yang sudah diberi perlakuan, dilakukan pembuatan slide preparat jaringan dengan pewarnaan HE, dan dilakukan pengamatan histologi dengan mikroskop cahaya pembesaran 40 × 10. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan one-way ANOVA hasil penelitian dinyatakan terdapat perbedaan yang signifikan sel pulpa nekrosis pada hari ke-14. Uji post hoc LSD menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok pasta tanpa getah jarak pagar, formocresol, pasta getah jarak pagar 12,5%, 25%, dan 50% (p˂0,05). Hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan efek nekrosis pulpa pada jaringan pulpa molar satu maksila tikus wistar antara pemberian pasta getah jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) dan formocresol yang menunjukkan pasta getah jarak pagar 50% lebih efektif sebagai bahan alternatif devitalisasi pulpa.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectpasta getah jarak pagaren_US
dc.subjectformocresolen_US
dc.subjectpulpitisen_US
dc.subjectdevitalisasi pulpaen_US
dc.subjectnekrosis pulpaen_US
dc.titlePerbedaan Efek Nekrosis Pulpa pada Jaringan Pulpa Molar Satu Maksila Tikus Wistar antara Pemberian Pasta Getah Jarak Pagar (Jatropha Curcas Linn.) dan Formocresolen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM180600068
dc.identifier.nidnNIDN0026067901
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI12201#Pendidikan Dokter Gigi
dc.description.pages97 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record