Show simple item record

dc.contributor.advisorSyaflida, Rahmi
dc.contributor.authorManik, Dita Claudia
dc.date.accessioned2022-11-08T03:28:03Z
dc.date.available2022-11-08T03:28:03Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/55704
dc.description.abstractDry socket merupakan salah satu komplikasi yang paling sering terjadi pasca ekstraksi gigi yang menyebabkan rasa sakit yang parah karena inflamasi sesudah pencabutan gigi. Komplikasi ekstraksi gigi seperti dry socket terjadi akibat peningkatan aktivitas lokal fibrinolitik pada alveolus disebabkan oleh pelepasan mediator selama inflamasi oleh aktivasi plasminogen direct atau indirect ke dalam darah. Peningkatan leukosit dapat dijumpai pada infeksi yang disebabkan mikroba yang infeksius dan toksik yang ditandai dengan eksudasi plasma protein dan akumulasi leukosit didominasi neutrofil yang menimbulkan gejala pembengkakan yang menyebabkan penderita mengupayakan pengobatan. Lidah buaya (Aloe vera) mempunyai agen antiinflamasi yang sering digunakan sebagai obat alternatif pada masyarakat dan banyak menerima perhatian ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektivitas antiinflamasi gel ekstrak lidah buaya (Aloe vera) dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% terhadap jumlah neutrofil pada luka soket pasca pencabutan gigi tikus putih galur Wistar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan desain penelitian post test only control group. Sampel yang digunakan sebanyak 40 tikus yang sudah diaklimatisasi lalu dilakukan pencabutan gigi tikus Wistar pada bagian insisivus kiri rahang bawah yang kemudian diaplikasikan ekstrak gel lidah buaya (Aloe vera) dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75% pada kelompok perlakuan dan pemberian basic gel pada kelompok kontrol lalu dibuat sampel jaringan dengan pemeriksaan Hematoxilin Eosin (HE) untuk melihat jumlah neutrofil. Pengolahan data dianalisa menggunakan uji Shapiro Wilk dilanjutkan dengan uji one way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan rata-rata yang signifikan terhadap jumlah neutrofil yang dihasilkan masing –masing kelompok kontrol negatif dengan pemberian basic gel dengan kelompok perlakuan dengan pemberian gel ekstrak lidah buaya (Aloe vera) (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa gel ekstrak lidah buaya (Aloe vera) dengan konsentasi 25%, 50% dan 75% memiliki efek antiinflamasi terhadap penurunan jumlah neutrofil pada luka soket pasca pencabutan gigi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectdry socketen_US
dc.subjectinflamasien_US
dc.subjectneutrofilen_US
dc.subjectlLidah buaya (Aloe vera)en_US
dc.subjecttikus putih galur wistaren_US
dc.titleUji Efektivitas Antiinflamasi Gel Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera L.) berdasarkan Jumlah Neutrofil pada Luka Soket Pasca Pencabutan Gigi Tikus Putih Galur Wistaren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM180600136
dc.identifier.nidnNIDN0024078401
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI12201#Pendidikan Dokter Gigi
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record