Show simple item record

dc.contributor.advisorNatassa, Siska Ella
dc.contributor.authorSipahutar, Armadina Trifamar
dc.date.accessioned2022-11-08T04:29:51Z
dc.date.available2022-11-08T04:29:51Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/55869
dc.description.abstractPelayanan kesehatan gigi akan menghasilkan limbah biomedis yang berpotensi menimbulkan risiko penularan penyakit dan gangguan kesehatan apabila tidak dikelola dengan baik. Sekitar 10-25% limbah dari pelayanan kesehatan bersifat berbahaya dan 5-10% bersifat infeksius. Pengetahuan yang baik dalam pengelolaan limbah biomedis perlu untuk mencegah penyebaran penyakit di masyarakat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengetahuan serta perilaku dokter gigi dalam pengelolaan limbah biomedis. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling dan jumlah sampel sebanyak 110 dokter gigi yang bekerja klinis. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan diolah secara komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan seluruh dokter gigi mengetahui bahwa pengelolaan limbah yang tidak tepat dapat menimbulkan bahaya kesehatan dan mengetahui bahwa memberi label pada wadah sebelum mengisinya dengan limbah adalah salah satu hal yang harus diperhatikan, 98,2% dokter gigi mengetahui limbah biomedis harus dipisahkan dalam kantong warna yang berbeda dan dampak yang diakibatkan oleh limbah infeksius dan benda tajam, dan 59,1% dokter gigi mengetahui dampak yang diakibatkan oleh limbah kimia dan farmasi. Hasil penelitian berdasarkan perilaku dokter gigi dalam pengelolaan limbah menunjukkan seluruh dokter gigi di rumah sakit dan puskesmas bekerjasama dengan perusahaan pengelolaan limbah, tetapi hanya 8,6% dokter gigi di praktik yang melakukannya. Seluruh dokter gigi di rumah sakit dan 94,4% di puskesmas membuang kapas, kain kassa serta barang-barang lain yang terkontaminasi di kantong berwarna kuning, tetapi hanya 8,6% dokter gigi di praktik yang melakukannya. Seluruh dokter gigi di rumah sakit membuang limbah cair ke IPAL, tetapi hanya 5,6% di puskesmas dan 2,9% dokter gigi di praktik yang melakukannya. Seluruh dokter gigi di rumah sakit dan puskesmas tidak membuang semua sampah ke tempat sampah umum, tetapi dokter gigi di praktik hanya 11,4% yang melakukannya. Hasil penelitian menunjukkan hampir dari seluruh dokter gigi memiliki tingkat pengetahuan yang baik sebesar 92,7%. Tingkat perilaku dokter gigi yang bekerja di rumah sakit dan puskesmas berada pada kategori baik, yaitu sebesar 100% dan 94,4%, dan hanya sebesar 8,6% dokter gigi di praktik yang memiliki perilaku pada kategori baik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectpengetahuanen_US
dc.subjectlimbah biomedisen_US
dc.subjectinfeksiusen_US
dc.subjectpenularan penyakit
dc.titleTingkat Pengetahuan dan Perilaku dalam Pengelolaan Limbah Biomedis oleh Dokter Gigi di Rumah Sakit, Puskesmas, dan Praktik Kota Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM170600147
dc.identifier.nidnNIDN0029118701
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI12201#Pendidikan Dokter Gigi
dc.description.pages127 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record