dc.description.abstract | Tujuan: efusi pleura adalah akumulasi c rar. yang berlebihal di rongga
pleur4 hal ini disebabkan penyakit yang mendasarinya. Efusi pleura menyebabkan
gangguaa ventilasi terutama restiksi, dan disertai keluhan pasien dengan sesak napas.
Tindakan aspirasi cairan pleura dengan evakuasi cairan pleura dari rongga pleura,
dimaaa jumlah cairan pleura berhubunggan dengan ukuran rongga dadi. tujuan
penelitian ini menilai derajat sesak napas MRC dilakukan sebelum dan sesudah dua
puluh empat jam tindakan aspirasi cairan pleura. Metode penelitian ini secara
propektif dengan analisa data uji t berpasangan, pada tiga puluh pasien sesuai kriteria
inklusi antara bulan Januari 2014 hingga bulan Agustus 20I5. Semua pasien penderita
efusi pleura yang didokumentasikan secara klinis dan foto toraks, indikasi tindakan
aspirasi cairan pleura. Penilaian derajat sesak napas dilakukan sebelum dan setelah
dua puluh empal jam tindakan aspirasi cairan pleura. Hasil: penelitian ini dengan
populasi terdiri dari tiga puluh pasien, jenis kelamin laki-taki 18 orang (60%), usia
rerata 49+-14,85 tahun, berat badan rerata 52+11,27 kg, tinggi badan rerata
159,23+-8,52 cm, dan jumlah cairan pleura yang diaspirasi rerata 707 +-279,25 cc. Nilai
rerata derajat sesak napas MRC sebelum tindakan aspirasi cairan pleura 3,03+-0,669,
dan setelah tindakan aspirasi cairan pleura 2,40+0,621. Secarn uji statistik bermakna
pada perubahan derajat sesak napas setelah tindakan aspirasi cairan pleura (p<0,05).
Kesimpulan: perbaikan nilai derajat sesak napas dan berkurang keluhan sesak napas
setelah tindakan aspirasi cairan pleura pada penderita efusi pleura. | en_US |