dc.description.abstract | Teori yang digunakan adalah teori sosiolinguistik yang memfokuskan kajiannya
pada interaksi antar bahasa dengan lingkungannya. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan
sosiolinguistik. Data dalam penelitian ini dilakukan pengambilan data secara
observasi secara langsung dan mengamati secara mendalam terjadi nya alih kode
dan campur kode di Kabupaten Langkat, bahasa Melayu Kabupaten Langkat
peralihan pemakaian dari suatu bahasa ke dialek bahasa atau ke dialek lainnya
bahasa ini sepenuhnya terjadi karena perubahan-perubahan sosiol kultural dalam
situasi bahasa dan peristiwa alih kode dan campur kode bahasa Melayu Kabupaten
Langkat mempunyai varian bahasa. Teknik analisis data dengan menggunakan
model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih kode dan
campur kode yang ditemukan dalam Berdasarkan data penelitian dapat ditemukan
faktor alih kode (1) pembicara atau penutur, (2) pendengar atau lawan tutur, (3)
perubahan situasi dengan hadirnya orang ketiga, (4) perubahan topik pembicara.
Maupun faktor campur kode yaitu, (1) faktor penutur, (2) faktor bahasa. Adapun
dalam penelitian ini ditemukan dua jenis alih kode, yaitu (1) alih kode internal, (2)
alih kode eksternal. Maupun jenis campur kode yaitu, (1) campur kode sementara,
(2) campur kode tetap. Hasil analisis disimpulkan bahwa terdapat Hasil penelitian
menunjukkan, masyarakat tutur Melayu langkat desa garunggang tersebut adalah
masyarakat bilingual, karena ditemukan dari masyarakat Melayu langkat adalah
kode berupa bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, sehingga terjadi alih kode dan
campur kode. Bahasa Melayu kabupaten langkat peralihan pemakaian dari suatu
bahasa atau dialek bahasa atau ke dialek lainnya sehingga bahasa ini sepenuhnya
terjadi karena perubahan sosiol kultural dalam situasi bahasa dan peristiwa alih
kode dan campur kode bahasa Melayu kabupaten langkat mempunyai varian
bahasa, yaitu mengunakan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. | en_US |