Show simple item record

dc.contributor.advisorLubis, Lusiana Andriani
dc.contributor.authorTogatorop, Liberty T
dc.date.accessioned2022-11-10T04:49:20Z
dc.date.available2022-11-10T04:49:20Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/57161
dc.description.abstractPenelitian ini berjudul Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Antarsuku Tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti, Kabupaten Karo terhadap masyarakat Batak Toba, dan sebaliknya persepsi mayarakat Batak Toba di Desa Unjur, Kabupaten Samosir terhadap masyarakat Batak Karo. Selain daripada itu tujuan lainnya dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pergeseran nilai-nilai kebudayaan yang terjadi di masing-masing suku, Batak Karo dan Batak Toba dalam memahami arti perkawinan antarsuku tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode studi kasus, artinya hanya berlaku di dua daerah yang sudah ditetapkan oleh peneliti, yaitu Desa Unjur, Kabupaten Samosir dan Desa Surbakti, Kabupaten Karo. Teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam kepada informan yang ditemukan oleh peneliti dengan purpossive sampling, dengan kriteria tertentu yaitu bapak atau ibu yang sudah mempunyai anak berumur 17 tahun ke atas, karena umur 17 tahun adalah masa bagi seorang anak diakui secara kewarganegaraan dan masuk dalam fase muda (pubertas), mulai tertarik dengan lawan jenis. Subjek penelitian di Desa Surbakti ada sebanyak enam keluarga Batak Karo, dan sebanyak lima keluarga Batak Toba di Desa Unjur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti tidak pernah memegang prinsip melarang anak untuk pacaran atau menikah dengan orang Batak Toba, sebaliknya masyarakat Batak Toba di Desa Unjur yang menekankan nilai itu kepada anak dalam keluarga. Faktor lain yang mempengaruhi persepsi masyarakat Batak Toba di Desa Unjur terhadap masyarakat Batak karo ini adalah hambatan komunikasi seperti stereotip, etnosentrisme dan juga prasangka. Secara keseluruhan, hal yang paling disoroti oleh masing-masing suku ketika diperhadapkan dengan perkawinan antarsuku Batak Karo dengan Batak Toba adalah ketidaksesuaian adat istiadat budaya, dan bahasa. Dan agama menjadi hal yang paling utama untuk mempertimbangkan perkawinan antarsuku tersebut, Batak Karo dan Batak Toba.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPersepsien_US
dc.subjectKomunikasi antarbudayaen_US
dc.titlePersepsi Masyarakat Suku Batak Toba dan Batak Karo dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti terhadap Suku Batak Toba dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Antarsuku Tersebut)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090904066
dc.identifier.nidnNIDN0005046702
dc.identifier.nikKODEPRODI70201#Ilmu Komunikasi
dc.description.pages172 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record