dc.description.abstract | Hasil perawatan ortodonti cenderung kembali ke posisi semula (relapse) dan
dapat dicegah dengan penggunaan retainer. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui (1) lama pemakaian retainer, (2) perubahan hasil perawatan ortodonti
setelah pemasangan retainer pada kasus maloklusi Klas I tanpa pencabutan di Klinik
PPDGS Ortodonti RSGM FKG USU. Penelitian ini dilakukan pada 19 orang pasien
(17 perempuan dan 2 laki-laki) maloklusi Klas I tanpa pencabutan. Sampel yang
memenuhi kriteria inklusi akan di recall, dilakukan wawancara terstruktur, dan
pencetakan pada kedua rahang. Pengukuran dilakukan pada model studi pasien
maloklusi Klas I tanpa pencabutan setelah perawatan ortodonti selesai dan model
studi pasien yang sama setelah pemasangan retainer. Hasilnya yaitu sebanyak 10
orang memakai retainer selama 1-3 bulan, 4-6 bulan sebanyak 6 orang, dan > 6 bulan
sebanyak 3 orang, terdapat pertambahan Irregularity index pada rahang atas sebesar
0,85 ± 0,33 mm dan 0,86 ± 0,49 mm pada rahang bawah, pengurangan lebar
interkaninus pada rahang atas sebesar 0,58 ± 1,30 dan 0,59 ±0,85 mm pada rahang
bawah, pengurangan lebar intermolar pada rahang atas sebesar 0,14 ± 1,24 mm dan
0,29 ± 0,46 mm pada rahang bawah, pengurangan panjang lengkung pada rahang
atas sebesar 1,75 ± 2,75 mm dan 2,10 ± 1,26 mm pada rahang bawah, pertambahan
overjet sebesar 0,38 ± 0,58 mm, dan pertambahan overbite sebesar 0,56 ± 0,80 mm.
Kesimpulannya adalah terdapat perubahan yang signifikan dari hasil perawatan
ortodonti ditinjau dari pengukuran Irregularity index pada rahang atas dan rahang
bawah, lebar interkaninus pada rahang bawah, lebar intermolar pada rahang bawah,
panjang lengkung rahang atas dan rahang bawah, overjet, dan overbite setelah
pemasangan retainer pada kasus maloklusi Klas I tanpa pencabutan di Klinik PPDGS
Ortodonti RSGM FKG USU. | en_US |