Pemantauan Kualitas Sungai Deli secara Biologis Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Air

Abstract

Sungai Deli merupakan salah satu ekosistem perairan yang membelah kotamadya Medan yang mengalir dari hulu sampai ke hilir melewati berbagai daerah pertanian, perkebunan, pemukiman, perkotaan dan berbagai industri, sehingga banyak digunakan dan dimanfaatkan oleh manusia dalam kehidupannya. Keadaan ini mau tak mau Sungai Deli berperan sebagai badan air penerima beban pencemaran yang cukup besar, sehingga ekosistemnya mengalami penurunan kualitas, terutama terhadap komponen biotik dari kelompok makroinvertebrata air yang umumnya memiliki batas toleransi dalam kisaran yang sempit, sehingga kelompok makroinvertebrata air ini dapat digunakan sebagai indikator biologis terhadap perubahan suatu kondisi lingkungan perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan jenis, jumlah individu atau kepadatan dan frekuensi kehadiran (konstansi), jenis yang dapat hidup dan berkembang dengan baik yang dapat digunakan untuk indikator biologis, serta keanekaragaman makroinvertebrata air untuk memantau kualitas air Sungai Deli pada rnasing-masing stasiun penelitian yang berhubungan dengan perubahan sifat fisik-kimia perairan Sungai Deli. Pada penelitian ini penentuan lokasi dan stasiun pengambilan sampel dilakukan dengan metoda Purposive Random Sampling, sedangkan pengambilan sampel makroinvertebrata air dilakukan dengan metoda "kuadrat" yang dimodifikasi dengan menggunakan Surber net (jala surber) berukuran 30 x 30 cm. Makroinvertebrata yang didapatkan diambil dengan metoda Hand Sorting dan diawetkan dengan alkohol 70 %. Sampel yang didapatkan diidentifikasi sampai tingkat spesies di laboratorium Ekologi Hewan Jurusan Biologi FMIPA USU. Selanjutnya data atau jumlah individu dari masing-masing jenis dianalisis nilai kepadatan, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran (komposisi komunitas) dan untuk jenis yang karakteristik dihubungkan dengan kepadatan dan nilai konstansinya, sedangkan jenis yang dapat hidup dan berkembang dengan baik didasarkan kepada nilai kepadatan relatif > 10 % dan frekuensi kehadiran > 25 %. Kemudian ditentukan indeks diversitas, diversitas maksimum, equitabilitas dan indeks similaritas antar stasiun penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada stasiun 1 (desa Sukamulya hilir) didapatkan 14 spesies, stasiun 2 (Sei Memeh) 17 spesies, stasiun 3 (Titi Kuning) 12 spesies, stasiun 4 (Sukaraja) 16 spesies, stasiun 5 (Guru Patimpus) 14 spesies, stasiun 6 (Pulo Brayan) 11 spesies dan stasiun 7 (Titi Papan) 5 spesies, dengan perbedaan dan persamaan jenis serta kepadatan populasinya. Keadaan ini menunjukkan bahwa aliran S ungai Deli pada stasiun 1 belum tercemar, tetapi semakin ke hilir mengalami pencemaran sedang hingga berat. Jenis makroinvertebrata air yang bersifat karakteristik adalah Thiara sp (stasiun 1), Cordulegaster boltenii, Sphaerium sp dan Quoyia decollata (stasiun 2), Sphaerium sp (stasiun 3), Tubifex sp, Helobdella stagnalis, Quoyia decollata dan Bellamya javanica (stasiun 4), Tubifex sp, Penaeus sp, Quoyia decollata dan Bellamya javanica (stasiun 5), serta Tubifex sp (stasiun 6 clan 7). Jenis makroinvertebrata air yang dapat hidup dan berkembang dengan baik pada masing-masing stasiun dan dapat digunakan sebagai indikator biologis diantaranya adalah Cordulegaster boltenii dan Thiara sp (stasiun 1), Sphaerium sp, Thiara sp dan Quoyia decollata (stasiun 2), Quoyia decollata (stasiun 3), Tubifex sp dan Quoyia decollata (stasiun 4), Tubifex sp (stasiun 5, 6 dan 7). Sedangkan berdasarkan nilai indeks diversitas (keanekaragaman) kondisi aliran Sungai Deli pada stasiun 1 dapat digolongkan "tidak tercemar '', stasiun 2, 3 dan 4 "tercemar sedang ", stasiun 5, 6 dan 7 telah "tercemar berat" oleh limbah organik.