Onomatope Pada Dongeng Bahasa Jepang
View/ Open
Date
2022Author
Hanafiah, Muhammad Hafaz
Advisor(s)
Zulnaidi
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam bahasa Indonesia, sering digunakan bunyi atau suara tiruan untuk
menggambarkan sesuatu. Misalnya “miau” yang merupakan tiruan untuk suara
kucing. Di dalam bahasa Jepang juga terdapat bunyi seperti itu, yang disebut dengan
onomatope. Onomatope merupakan tiruan dari suara, bunyi, atau keadaan yang
dialami oleh manusia atau hewan. Tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah untuk
menjelaskan variasi bentuk, fungsi, dan makna onomatope yang terdapat dalam
dongeng bahasa Jepang, serta penggunaannya. Onomatope adalah suatu bunyi yang
memiliki makna. Tidak hanya dalam percakapan sehari-hari, onomatope juga sering
muncul dalam media bacaan seperti dongeng. Dalam dongeng, onomatope berfungsi
untuk membangun suasana dan memperjelas konteks. Metode yang digunakan dalam
penulisan ini adalah metode kepustakaan, penulis mengumpulkan berbagai data dari
berbagai sumber bahan pustaka seperti buku, jurnal, artikel, dan berbagai referensi
tulisan yang terdapat di internet. Kemudian data dipaparkan dan dijelaskan di dalam
kertas karya ini. Ada dua jenis onomatope dalam bahasa Jepang, yaitu giongo dan
gitaigo. Giongo merupakan kata-kata yang menyatakan suara makhluk hidup atau
bunyi yang keluar dari benda mati. Gitaigo adalah kata-kata yang mengungkapkan
aktivitas, keadaan, dan sebagainya. Hasil dari penulisan kertas karya ini adalah
ditemukan 13 onomatope. Di mana terdapat 6 kosakata yang termasuk jenis gitaigo
dan 7 kosakata yang termasuk jenis giongo. Kemudian terdapat onomatope yang
memiliki penulisan yang berbeda, tetapi memiliki makna yang mirip
Collections
- Diploma Papers [164]