dc.description.abstract | Pelestarian dan peningkatan mutu lingkungan hidup merupakan masalah penting, baik bersifat nasional maupun internasional. Air buangan cucian kendaraan bermotor adalah air bekas kendaraan bermotor yang telah bercampur kotoran atau bekas oli yang menempel pada kendaraan dan sabun serta deterjen yang digunakan pada saat pencucian/pembersihan kendaraan. Air buangan ini langsung dialirkan ke selokan (parit) sehingga menimbulkan masalah pencemaran air. Upaya penanggulangan masalah pencemaran air dilakukan dengan proses penyaringan yang menggunakan bahan penyaring ijuk, pasir dan karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh besarnya volume air buangan dan perlakuan bahan penyaring di dalam proses sehingga kualitas air buangan setelah penyaringan tidak mencemari lingkungan.
Metode penelitian yang digunakan adalah Split Plot Design dengan petak utama adalah volume air dengan liter dengan taraf sedang perlakuan 10 liter, anak petak adalah 15 bahan perlakuan ijuk, pasir , karbon liter, 20 penyaring aktif dan tiga perusahaan yang diteliti merupakan ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya volume air buangan bekas cucian kendaraan bermotor menunjukkan kualitas air perbedaan yang tidak nyata buangan (sifat kimiawi) setelah penyaringan kecuali sifat kimiawi pH, dan perlakuan bahan penyaring ijuk, pasir dan karbon aktif yang digunakan berpengaruh sangat nyata terhadap kualitas air buangan setelah penyaringan. Kualitas air buangan bekas cucian kendaraan bermotor setelah penyaringan menunjukkan bahwa kualitas air buangan tersebut telah memenuhi Baku Mutu Limbah Cair Golongan II dan kriteria Kualitas Air Golongan C yaitu air yang dapat digunakan untuk perikanan dan peternakan. | en_US |