Analisis Dampak APBD TK.I terhadap Struktur Perekonomian Wilayah Sumatera Utara
View/ Open
Date
1999Author
Prihatin, Sugih
Advisor(s)
Matondang, A. Rahim
Sinulingga, Sukaria
Tarmizi, Hasan Basri
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana keterkaitan sektor-sektor ekonomi dan dampak pengeluran APBD Tk.I terhadap perubahan struktur perekonomian (output, nilai tambah bruto, kebutuhan impor, penciptaan kesempatan kerja dan pembentukan pajak tak langsung) wilayah Sumatera Utara. Untuk mencapai tujuan tersebut, telah dilakukan analisis terhadap data realisasi APBD Tk.I Sumatera Utara Tahun Anggaran 1993/1994 s/d 1997 / 1998 dan Tabel Input-Output Sumatera Utara Tahun 1995 Transaksi Domestik Atas Dasar Harga Produsen untuk melihat keterkaitan antar sektor ekonomi dan dampak yang diberikannya dengan menggunakan model Input-Output Leontif, dengan membagi perekonomian wilayah menjadi 29 sektor ekonomi. Dari koefisien keterkaitan antar sektor diperoleh bahwa Sektor II (Industri Kimia dan Pupuk) memiliki keterkaitan ke belakang dan ke depan tinggi baik langsung maupun tidak langsung, artinya bahwa ke belakang sektor ini memiliki keterkaitan kuat dalam penggunaan input sektor lainnya, sedangkan ke depan memiliki keterkaitan kuat terhadap output sektor-sektor lainnya. Implikasinya bahwa sektor ini mempunyai peranan strategis dalam pembangunan ekonomi daerah. Kuat/lemahnya keterkaitan antar sektor ekonomi ini tidak ditentukan oleh besarnya output masing-masing sektor, tetapi ditentukan oleh besar/kecilnya input atau output suatu sektor yang digunakan oleh sektor-sektor lainnya. Sektor II (Industri Kimia dan Pupuk) memiliki daya dorong atau daya penyebaran tertinggi, artinya bahwa sektor ini mempunyai pengaruh terbesar di dalam pertumbuhan perekonomian wilayah secara keseluruhan. Sedangkan sektor 21 (Perdagangan Hotel dan Restoran) memiliki daya tarik atau derajat kepekaan tertinggi, artinya bahwa sektor ini akan terkena pengaruh terbesar dari pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan atau dengan kata lain sektor tersebut sangat peka. Implikasinya bahwa kedua sektor ini adalah merupakan sektor kunci bagi pembangunan ekonomi wi layah Sumatera Utara, karena merupakan sektor dengan kontribusi PDRB terbesar di samping sektor Pertanian. Dilihat dari pengeluaran masing-masing sektor APBD Tk. I Sumatera Utara bahwa pada umumnya tidak di prioritaskan pada sektor-sektor yang memiliki daya dorong dan daya tarik tinggi.