Modal Sosial dan Pedagang Kaki Lima (Studi pada Pedagang Kaki Lima di Jalan A.R. Hakim Kecamatan Medan Area Kota Medan)
Abstract
Pedagang kaki lima merupakan salah satu pekerjaan sektor informal yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Pedagang kaki lima menjadi suatu pekerjaan alternatif di tengah sulitnya mendapat pekerjaan yang lebih baik sehingga mereka dapat melangsungkan hidupnya. Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan A.R. Hakim Kec. Medan Area Kota Medan merupakan salah satu lokasi PKL yang dapat bertahan di tengah maraknya kemunculan lokasi-lokasi pasar yang lain. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk potensi modal sosial di kalangan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan A.R.Hakim Kec. Medan Area Kota Medan. Selain itu juga mengetahui dan menginterpretasi manfaat dari modal sosial sehingga pedagang kaki lima tersebut dapat menunjukkan eksistensi perdagangan khususnya dalam perdagangan kaki lima di Kota Medan.
Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif agar data yang didapat lebih mendalam.Peneliti memilih pendekatan deskriptif karena penelitian yang memiliki tujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu di dalam masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan studi kepustakaan.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa modal sosial PKL di Jalan A.R. Hakim Kec. Medan Area Kota Medan terbangun dengan adanya rasa saling percaya diantara pedagang kaki lima dan menjalin relasi kerjasama yang baik bukan hanya dengan sesama pedagang kaki lima, tetapi juga relasi dengan pihak lain seperti saudara sekandung, teman atau tetangga, pemasok barang, aktor-aktor pasar bahkan dengan pihak pemerintah. Norma sosial yang terbentuk antar pedagang kaki lima merupakan norma-norma yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari yang mampu mereka patuhi bersama meskipun tidak ada perjanjian tertulis dan diantara PKL juga terdapat nilai-nilai resiprositas yang mengikat hubungan antar PKL. Dengan memanfaatkan nilai-nilai modal sosial tersebut PKL dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan bertahan di area yang sesungguhnya tidak dibenarkan oleh Pemerintahan Kota Medan dalam membuka lapak untuk berdagang, terlebih-lebih keberadaan mereka yang sangat mengganggu bagi pengguna jalan khususnya Jalan A.R. Hakim Kec. Medan Area Kota Medan. Street vendors are one of the informal sector jobs that are quite popular among Indonesians. Street vendors become an alternative job amid the difficulty of getting a better job so they can live their lives. Street Traders (PKL) on the road A.R.Hakim Medan Area District. Medan city is one of the street vendors that can survive in the middle of the rise of other market locations. This research was conducted to identify the potential forms of social capital among street vendors (PKL) on A.R.Hakim road Medan Area Sub-district. Medan city. In addition, also know and interpret the benefits of social capital so that street vendors can show the existence of trade, especially in the trade of pavement in the city of Medan.
The method of researchers use in this research is Descriptive Methods by using qualitative approach for data obtained more in depth. The researcher chooses a descriptive approach because of the research has the objective to accurately describe the properties of an individual, state, symptom or group in society. Data collection techniques were conducted by observation, in-depth interview and literature.
From the results, researchers found a PKL’s social capital on the road A.R. Hakim Medan Area District Medan city. Become aware by mutual trust among street vendors and establishing good cooperative relationships not just with fellow street vendors, but also relationships with other parties such as siblings, friends or neighbors, goods suppliers, market actors and even with the government. Social norms formed among street vendors are the norms found in everyday life that they can obey together even though there is no written agreement and among the street vendors there are also reciprocity values that bind the relationship between street vendors. By utilizing the values of social capital, street vendors can meet their daily needs and survive in areas that are not actually justified by the Medan City Government in opening stalls to trade, especially their very disturbing existence for road users, especially AR. Hakim Medan Area District Medan city.
Collections
- Undergraduate Theses [1027]
