dc.description.abstract | Akhir-akhir ini mungkin ke depan, pemberitaan soal pajak di media-media
masih hangat, apalagi tingkat kesadaran masyarakat Indonesia dalam melakukan
pembayaran pajak sebagai alasan meningkatnya utang pemerintah Indonesia.
pemerintah terpaksa menambah hutang guna memenuhi dana yang diperlukan untuk
belanja Negara. Utang kita makin naik karena masih banyak yang tidak bayar pajak.
Sementara belanjanya banyak untuk membangun infrastruktur.Indonesia saat ini
berada dalam posisi untuk mengejar ketertinggalannya dari Negara-negara
tetangganya.Bila melihat kondisi Indonesia saat ini, masi banyak sekali
ketertinggalan, terutama dalam bidang infrastruktur. Sebagai catatan, bank Indonesia
sampai di era kepemimpinan presiden joko widodo (jokowi) sampai dengan
November 2015 menembus angka 304,6 miliar atau berkisar Rp 4.234 triliun. Jika
dibandingkan secara tahunan atau year on year (yoy), posisi utang luar negeri
Indonesia per November 2015 tumbuh 2,5 persen.
Berdasarkan fakta di atas pemerintah dalam hal ini direkorat jendral pajak
(dirjen pajak) sebagai aparat perpajakan, mempunyai tugas yang berat dalam
memenuhi pendapatan Negara yang di tetapkan dalam APBN dan dalam tahun 2016
target DJP 1.360,2 triliun. Sehingga aparat pajak harus aktif dalam melaksanakan
pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan perpajakan dari wajib pajak agar
wajib pajak mematuhi peraturan yang telah ditentukan dalam undang- undang
perpajakan. Pada tahun 2013 realisasi penerimaan pajak mencapai Rp 1.072,1 triliun
atau 93,7 % dari target yang tercatat Rp 1.148,4 triliun. Pada tahun 2014 realisasi
penerimaan pajak mencapai Rp 1.143,3 triliun atau 91,7% dari target yang tercatat
Rp 1.246,1 triliun. Pada tahun 2015 realisasi penerimaan pajak mencapai Rp 1.060
triliun atau 77,9% dari target yang tercatat Rp 1.360 triliun. | en_US |