| dc.description.abstract | Penelitian ini membahas tentang hubungan antarsuku bangsa Melayu dan suku bangsa Batak Toba di Desa Pakam Raya, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara. Pemilihan lokasi penelitian didasari oleh karena adanya suatu keunikan bahwa terdapat pemisahan permukiman berdasarkan identitas suku bangsa antarsuku bangsa Melayu dan suku bangsa Batak Toba.Metode penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan pendekatan kualitatif, serta menggunakan teknik observasi partisipasi dan wawancara. Setelah melakukan penelitian, maka seluruh data dianalisis dengan analisis interpretatif kualitatif.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemisahan wilayah permukiman di Desa Pakam Raya disebabkan oleh adanya konsentrasi permukiman pembentukan penduduk berdasarkan persamaan suku bangsa dan agama. Gejala ini muncul karena faktor sejarah, sosial budaya, ekonomi dan faktor agama.Dalam batasan fisik permukiman yang terpisah antarsuku bangsa Melayu dan suku bangsa Batak Toba sehingga menimbulkan stereotipe dan sikap etnosentrisme antar kedua suku bangsa tersebut yang menyebabkan sikap sulit berbaur antarsuku bangsa Melayu dan suku bangsa Batak Toba. Di sisi lain, walaupun terwujud batas permukiman, kedua masyarakat suku bangsa tersebut masih memiliki hubungan yang dipertemukan dalam beberapa bidang yaitu seperti bidang keagamaan, politik, ekonomi dan adat istiadat. Dalam hubungan tersebut sehingga tercipta suatu bentuk sikap toleransi dan hubungan harmonis, yaitu terlihat dari kerjasama mereka berupa gotong royong untuk memperbaiki jalan umum serta kekompakan dalam perayaan 17 Agustus.Di samping itu, terdapat intesitas konflik antar kedua suku bangsa tersebut yang di sebabkan oleh stereotipe dan sentimen yang menganggap suku bangsa dan agama yang mereka miliki adalah yang paling benar. | en_US |
