dc.description.abstract | Skripsi yang berjudul Kerukunan Antarumat Beragama (Studi Etnografi Antara Pemeluk Agama Islam da Hindu di Lingkungan IX Kelurahan Petisah Hulu) ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kerukunan yang terjadi di antara pemeluk agama Islam dan Hindu di lingkungan IX Kelurahan Petisah Hulu Kecamatan Baru.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Untuk memperoleh data penelitian yang valid, penulis menggunakan teknik observasi partisipasi dan wawancara mendalam. Adapun pihak yang diwawancarai oleh penulis yakni kepala lingkungan, tokoh masyarakat, tokoh agama baik itu agama Islam maupun agama Hindu serta masyarakat yang merupakan aktor dalam penelitian ini. Semua itu tidak dapat dilakukan dengan mudah tanpa membangun rapport (hubungan baik) kepada informan yang diwawancarai oleh penulis.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kerukunan yang terjadi di antara pemeluk agama Islam dan Hindu sangat harmonis. Hal tersebut dapat dilihat dari keterlibatan pemeluk agama Islam dan Hindu dalam beberapa aktivitas agama maupun aktivitas sosial. Aktivitas dalam agama dapat dilihat melalui acara Maulid Nabi yang diselenggarakan oleh pemeluk agama Islam dan Upacara Saki yang diselenggarakan olehpemeluk agama Hindu. Dalam acara tersebut pemeluk agama Islam dan Hindu saling mendatangi acara yang diselenggarakan untuk saling menghargai dan menghormati. Sedangkan untuk aktivitas sosial, pemeluk agama Islam dan Hindu saling terlibat dalam acara perkawinan, kematian serta gotong royong. Dalam aktivitas tersebut mereka saling membantu, baik itu bantuan fisik maupun materi. Kerukunan juga terlihat dengan tidak adanya stereotipe antara kedua pemeluk agama tersebut. Hal ini ditandai dengan adanya sikap saling mendukung satu sama lain baik itu dalam hal religi, budaya dan adat-istiadat. Selain itu kerukunan juga terwujud karena adanya sikap toleransi yang dimiliki oleh setiap pemeluk agama untuk menghindari munculnya konflik. Menghargai perbedaan dan memiliki tingkat kesadaran beragama yang tinggi adalah kunci utama terwujudnya kerukunan. | en_US |