Show simple item record

dc.contributor.advisorErmansyah
dc.contributor.authorSimamora, Nurbaiti
dc.date.accessioned2018-08-30T03:15:47Z
dc.date.available2018-08-30T03:15:47Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/5880
dc.description.abstractSkripsi dengan judul Hubungan Kelompok Etnik Batak Toba dengan Kelompok Etnik Pesisir (Studi Kasus di Kota Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara) ini, bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan di antara kelompok etnik Batak Toba dengan kelompok etnik Pesisir, melalui aspek ekonomi, adat, agama, pendidikan, dan organisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif yang berbentuk etnografi. Cara untuk memperoleh data atau informasi, peneliti menggunakan teknik observasi partisipasi dan teknik wawancara mendalam. Pihak yang menjadi informan peneliti yakni; tokoh masyarakat, kepala desa, dan masyarakat umum Kota Barus. Supaya informasi didapat dengan baik, peneliti juga membagun rapport (hubungan yang baik) dengan masyarakat yang diteliti. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat keberagaman kelompok etnik di Kota Barus. Seperti halnya terdapat kelompok etnik Jawa, Mandailing, Minangkabau, Batak Toba, dan Pesisir. Di antara kelompok etnik tersebut “seperti halnya kelompok etnik Batak Toba dengan Kelompok etnik Pesisir “sebagaimana yang menjadi fokus kajian penelitian”, terlihat adanya stereotype di antara mereka. Seperti Stereotype kelompok etnik Pesisisr terhadap kelompok etnik Batak Toba di Kota Barus yaitu, kelompok etnik Batak Toba dikenal dengan sifatnya yang keras, suka minum tuak, perempuan kelompok etnik Batak Toba kuat-kuat dalam bekerja, dan kelompok etnik Pesisir menyebut kelompok etnik Batak Toba dengan sebutan “Batak-batak tu” dengan nada cetus. Oleh karena kelompok etnik Pesisir sering membatak-batakkan kelompok etnik Batak Toba dengan sebutan “Batak-batak tu” yang sifatnya merendahkan kelompok etnik Batak Toba. Sedangkan stereotype kelompok Batak Toba terhadap kelompok etnik Pesisir yaitu, kelompok etnik Pesisir dikatakan orangnya sangat fanatik dalam hal makanan, dan perempuan kelompok etnik Pesisir lemah-lemah. Selain itu terdapat juga sebutan-sebutan kepada orang yang mengubah marganya menjadi Tanjung (marga kelompok etnik Pesisir) oleh kelompok etnik Batak Toba, yaitu: Tanjung Sadonyo, Tanjung Katung, dan Tanjung Karang. Arti Tanjung Sadonyo, Katung, Karang berarti Tanjung bohong-bohongan, tidak sebenarnya, marga Tanjung yang dibuat-buat. Artinya dia sebenarnya bukan marga Tanjung, namun karena dia tinggal di daerah Pesisir dan dia merasa lebih dekat dengan kelompok etnik Pesisir maka dia menyebut dirinya marga Tanjung. Stereotype tersebut terjadi karena adanya pemisahan pola pemukiman di antara mereka. Selain stereotype, terdapat juga perbedaan nyata di antara kelompok etnik Batak Toba dengan kelompok etnik Pesisir di Kota Barus. Perbedaan nyata tersebut yakni; perbedaan agama dan kebudayaan. Perbedaan agama terlihat bahwa kelompok etnik Batak Toba identik dengan agama Kristen, sedangkan kelompok etnik Pesisir identik dengan agama Islam. Sedangkan perbedaan budaya terlihat bahwa kelompok etnik Batak Toba dengan kebudayaan Batak Tobanya, dan kelompok etnik Pesisir dengan kebudayaan Pesisirnya. Mereka memiliki kebudayaan yang berbeda, karena mereka terlahir dari kelompok etnik yang berbeda juga. Di mana setiap kelompok etnik memiliki budaya dan kebiasaan tersendiri yang mereka peroleh secara turun temurun dari kelompok etniknya masing-masing. Hubungan kelompok etnik Batak Toba dengan kelompok etnik Pesisir dapat dilihat melalui interaksi mereka di berbagai aspek, yaitu: dalam aspek ekonomi, dalam aspek adat, dalam aspek pendidikan, dan dalam aspek agama. Melalui interaksi mereka dalam beberapa aspek tersebut, dapat disimpulkan bahwa hubungan kelompok etnik Batak Toba dengan kelompok etnik Pesisir terjalin dengan baik. Hal tersebut terlihat dari tidak adanya kesenjangan yang terjadi di antara kelompok etnik dalam beberapa aspek tersebut.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectStereotypeen_US
dc.subjectKemajemukanen_US
dc.subjectKerukunanen_US
dc.titleHubungan Kelompok Etnik Batak Toba dengan Kelompok Etnik Pesisir (Studi Kasus di Kota Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140905080en_US
dc.identifier.submitterNurhusnah Siregar
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record