Analisis Penggunaan Danseigo Oleh Tokoh Utama Dalam Komik “Tsukiuta。”
“Tsukiuta。” To Iu Manga No Shujinkou Ni Shiyousareta Danseigo No Bunseki
Abstract
Penelitian skripsi ini berjudul “Analisis Penggunaan Danseigo Oleh Tokoh
Utama Dalam Komik Tsukiuta。”, skripsi ini ditulis dengan tujuan untuk meneliti
apa saja kata yang termasuk dalam variasi bahasa danseigo beserta cara
penggunaannya dalam suatu percakapan. Pada penelitian ini saya menggunakan
teori milik Isao Iori, Michihiko Taniwaki, Namatame Yasu.
Danseigo merupakan bahasa yang sering digunakan oleh laki-laki di
Jepang untuk menunjukkan kemaskulinitas mereka. Danseigo berasal dari cabang
sosiolinguistik yang mengkaji mengenai kebahasaan pada lingkungan sosial.
Danseigo dapat dikenali berdasarkan pada tata bahasa mereka, seperti penggunaan
ninshou daimeishi (kata ganti orang), kandoushi (interjeksi), shuujoshi (partikel
akhir kalimat), dan keiyoushi (kata sifat) yang mereka gunakan ketika sedang
melakukan percakapan dengan orang lain. Karena digunakan untuk menunjukkan
kemaskulinitas mereka, danseigo digunakan pada situasi yang santai (non-formal)
karena memiliki kesan yang tegas dan kasar. Penggunaan danseigo ini dapat
banyak ditemukan pada komik “Tsukiuta。” alias “Tsukiuta。Tsubuyaki Manga
―Tsukitsui。―” yang digambarkan oleh Nanao Fumi.
Ninshou daimeishi yang sering digunakan pada penggunaan danseigo
adalah boku dan ore untuk menyebut diri sendiri, bokutachi dan oretachi untuk
menyebut diri sendiri yang berjumlah lebih dari seorang, kimi dan omae untuk
menyebut lawan bicara, kemudian kimitachi, omaetachi, dan omaera untuk
menyebut lawan bicara yang berjumlah lebih dari seorang, dan sebagainya. Terdapat juga kandoushi yang sering digunakan pada penggunaan
danseigo adalah yaa, oi, sa/saa, naa, oya/oyaoya, dan sebagainya. Setiap
kandoushi memiliki berbagai bentuk dan fungsi tergantung situasi penggunaanya.
Shuujoshi yang sering digunakan pada penggunaan danseigo adalah zo, ze,
kana/kanaa, na/naa, sa, dayo, dan sebagainya. Sama halnya dengan kandoushi,
shuujoshi juga memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda tergantung pada
situasi penggunaannya.
Dalam danseigo juga sering sekali terdengar perubahan bunyi pada
keiyoushi (kata sifat), terutama i-keiyoushi (kata sifat i). Hal ini terlihat dari
berubahnya kata –i menjadi –ee. Tak hanya itu, dalam danseigo juga cukup sering
terdengar adanya bentuk penyingkatan kata seperti contohnya kata warui yang
disingkat menjadi wari/warii.
Collections
- Undergraduate Theses [525]