Persepsi Masyarakat terhadap Pelayanan PLN (Studi pada Desa Pasar Lumban Julu, Kec Lumban Julu, Kab Toba Samosir)
View/ Open
Date
2009Author
M, Rudi Kristian P
Advisor(s)
Thamrin, Muhammad Husni
Metadata
Show full item recordAbstract
Pelayanan pada dasarnya dibuat untuk membentuk sebuah proses pencapaian
tujuan agar berjalan dengan baik. Berarti tujuan pelayanan menjadi indikator
keberhasilan dari pelayanan. Pelayanan ada yang bersifat umum atau publik dan
bersifat pribadi atau privat. Pelayanan merupakan bentuk dari keutuhan sebuah
negara/pemerintah. Pelayanan menjadi bukti eksistensi dari fungsi negara. Pelayanan
dibuat agar proses pencapaian tujuan tidak terhambat oleh-ole halangan yang bisa
merusak atau mengganggu fungsi dari negara itu sendiri.
Pelayanan pada dasarnya bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap
objek dari pelayanan. Pelayanan merupakan bentuk dari implementasi kebijakankebijakan
dari pemerintah. Melalui proses pelayanan, kebijakan-kebikakan
pemerintah yang telah disepakati diimplementasikan. Implementasi kebijakan tersebut
juga bertujuan untuk menciptakan suatu kondisi yang berguna bagi dua pihak, yakni
masyarakat selaku objek atau tujuan dari pelayanan dan pemerintah selaku pelaksana
pelayanan.
Pelayanan yang baik/ memuaskan dan efektif efisien akan menciptakan
persepsi positif dari masyarakat/objek dari pelayanan terhadap kinerja dari
pemerintah. Hal ini akan menimbulkan kepercayaan terhadap pemerintah dan
apresiasi, sehingga masyarakat tidak akan ragu dalam memenuhi kewajibannya
dikarenakan hak nya sudah terpenuhi lewat pelayanan yang memuaskan dari
pemerintah. Persepsi merupakan efek balik terhadap perilaku pemerintah yang
terbentuk dalam pelayanan. Persepsi merupakan suatu penilaian terhadap pemerintah
atau lembaga bersangkutan. Persepsi juga berfungsi sebagai alat evaluasi terhadap
kinerja yang telah dicapai oleh pemerintah. Persepsi membuat pemerintah bisa
melihat bahwa pada dasarnya sebuah kebijakan tidak semata harus sempurna tapi
mampu menarik masyarakat. Masyarakat memandang perilaku petugas pelayanan
menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan, karena proses kontak terjadi pada
saat masyarakat berurusan dengan petugas. Baik buruk dari perilaku petugas akan
langsung mendapatkan respon dari masyarakat. Sedangkan jasa pelayanan yang
didapatkan masyarakat cenderung menjadi faktor kedua yang harus diperhatikan.
Persepsi masyarakat terbentuk lebih karena faktor kontak langsung dengan
petugas pelayanan, faktor tersebut langsung menjadi penilaian dari masyarakat selaku
pelanggan. Evaluasi terhadap persepsi diharapkan mampu meningkatkan kinerja dari
pelayanan publik. Tapi bukan berarti hanya pelayanan dibidang lisan semata menjadi
fokus utama, jasa juga harus tetap menjadi acuan agar keseimbangan pelayanan bisa
tercapai.
Collections
- Undergraduate Theses [1936]
