Implikasi Tata Pemerintahan yang Baik (Good Governance) terhadap Efektivitas Perencanaan Pembangunan (Studi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Binjai)
View/ Open
Date
2008Author
Nasution, Permai Sari
Advisor(s)
Razali, Ivan
Metadata
Show full item recordAbstract
Implikasi Tata Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) Terhadap
Efektivitas Perencanaan Pembangunan, (Studi Pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Binjai). Oleh Permai Sari Nasution. Dosen
Pembimbing Drs. Ivan Razali Nasution, M.Phil.
Tata Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) adalah proses
pengelolaan pemerintahan melalui keterlibatan stakeholders yang luas dalam
bidang ekonomi, sosial dan politik suatu negara dan pendayagunaan sumber daya
alam, keuangan dan manusia menurut kepentingan semua pihak dengan cara yang
sesuai dengan prinsip-prinsip partisipasi , transparansi, akuntabilitas, keadilan,
kejujuran, persamaan, efisiensi dan efektivitas, penegakan hukum, responsif,
wawasan kedepan dan daya tanggap. Good Governance adalah konsep yang
universal, maka harus diterapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah
dalam proses penyelenggaraan negara, termasuk dalam hal ini Bappeda Kota
Binjai sebagai fasilitator dalam perencanaan pembangunan daerah.
Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimanakah pelaksanaan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik/good
governance (transparansi, partisipasi) pada Badan Perencanan Pembangunan
Daerah Kota Binjai, dan bagaimana pula implikasi tata pemerintahan yang
baik/good governance terhadap efektivitas perencanaan pembangunan pada Kota
Binjai.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode deskriptif dengan analisis kualitatif. metode deskriptif kualitatif
memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada
pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian
menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki diiringi dengan
interpretasi rasional yang akurat.
Hasil penelitian adalah transparansi dan partisipasi belum maksimal
dijalankan oleh Bappeda Kota Binjai. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan
hanya terjadi pada level operasional yaitu pada saat penjaringan aspirasi
masyarakat yang forumnya adalah musrenbang, sedang pada tahap kebijakan
penganggaran masyarakat tidak dilibatkan secara langsung, hanya diwakilkan
oleh DPRD. Padahal tahap penganggaran merupakan satu kesatuan dengan
sistem perencanaan pembangunan nasional, maka sejatinya masyarakat
mempunyai hak untuk ikut terlibat dalam merumuskan kebijakan penganggaran.
Dokumen pembiayaan pembangunan yaitu APBD pun tidak mudah diketahui oleh
masyarakat, dokumen tersebut hanya mungkin diakses pada saat sidang paripurna
DPRD pada saat pembahasan Ranperda APBD, hal ini mengindikasikan
transparansi anggaran masih rendah. Tetapi rencana pembangunan Kota Binjai
yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD 2007) dinilai
efektif, sebab kebijakan pembangunan telah diarahkan untuk pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Kontradiksi antara pelaksanaan prinsip-prinsip Good
Governance di Bappeda Kota Binjai yang masih rendah tetapi menghasilkan
perencanaan pembangunan yang efektif disebabkan oleh Bappeda Kota Binjai
kurang berorientasi pada proses, tetapi pada output.
Collections
- Undergraduate Theses [1936]
