| dc.description.abstract | Seni merupakan bagian dari kebudayaan.Kebudayaan adalah bagian tak terpisahkan dari segaala aspek kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.Manusia dibekali organ tubuh serta pengetahuan untuk menghasilkan sebuah karya sebagai hasil dari kebudayaan.Salah satu unsur dari kebudayaan adalah arsitektur.Arsitektur merupakan bagian dari peninggalan sejarah budaya sebuah negara.Arsitektur dapat menjadi ciri khas dan identitas suatu negara.
Taman Jepangmerupakan hasil dari perkembangan sejarah yang dipengaruhi oleh budaya luar (cina) pada ajaran Zen (aliran agama Budha). Taman Jepangterbagi menjadi dua tipe yaitu tipe tsukiyama (berbukit) dan tipe hiro niwa (taman datar) Taman Karesanzui atau taman kering adalah taman yang termasuk dalam tipe taman datar. Taman karesanzui menampilkan keindahan yang unik dalam tradisi Jepangkarena menandakan air tanpa adanya air.salah satu contoh dari taman karesanzui adalah taman Ryoanji, yang terletak di Kyoto.
Dalam penelitian ini akan di deskripsikan tentang arsitektur taman Jepangdan fungsi setiap elemen yang digunakan serta keindahan wabi dan sabi pada taman karesanzui pada studi kasus taman Ryoanji. Taman ini dibanganun pada tahun 1499. Yang memiliki area taman seluas 200 meter persegi.
Penulis menggunakan beberapa teori pendekatan dalam skripsi ini yakni pendekatan teori historis (sejarah), pendekatan semiotika, dan teori estetika Zen menurut Hisamatsu Shin’ichi.Dalam analisis juga digunakan beberapa metode penelitian berupa metode deskriptif dan metode study kepustakaan (library research).
Arsitektur taman Jepangmerupakan karya seni yang menjadi ciri khas negaranya. Unsur yang menjadi kerangka dasar dan ciri utama pada taman Ryoanji adalah Batu-batu yang disusun secara asimetris dan menggunakan imaginasi yang kuat agar tampak alami dan menyatu dengan alam sekitarnya. Batu yang digunakan biasanya berjumlah lima belas. Batu ini dipercaya sebagai tempat kediaman para dewa.
Selain batu, elemen yang digunakan adalah pasir dan tanaman (lumut).Pasir yang digaru mengikuti pola riak-riak air menggambarkan lautan luas yang menurut kepercayaan Jepangadalah menyimbolkan ketenangan dan keheningan.Dan dari lumut yang tumbuh pada batu dapat dilihat sebagai perjalanan waktu.
Kesederhanaan yang terlihat dari jumlah batu yang digunakan serta ketenangan yang digambarkan oleh pasir yang digaru menjadi lautan luas dan lumut yang merupakan perjalanan waktu dari masa ke masa merupakan ciri dari keindahan pada teori zen dalam keindahan wabi dan sabi. Wabi merupakan ekspresi ungkapan yang khas dari suatu karya seni diJepangyang mengacu pada keindahan konteks ruang.Sabi adalah keindahan yang terjadi karena berlalunya waktu yang berarti dalam kepuasan keindahan yang sederhana.
Dan dalam teori Zen yang di ungkapkan oleh hisamatsu Shin’ichi ada beberapa ciri karakteristik keindahan Jepangyaitu, Fukinsei, kanso, koko, Shinzen, yugen, Datsugoku, dan seijaku. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa taman karesanzui adalah taman kering yang menandakan air tanpa adanya air. Contoh taman karesanzui adalah taman Ryoanji.
Ryoanji adalah taman yang sederhana. Ciri dari kesederhanaannya dapat dilihat dari elemen yang digunakan yaitu batu, tanaman (lumut) dan pasir yang masing-masing memiliki makna yang berbeda-bedaSifat Kesederhanaan dan alami dari taman ini merupakan ciri dari Estetika Zen dalam wabi dan sabi menurut Himatsu Shin’Ichi yaitu pada karakteristik kanso dan shizen. | en_US |
