Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh Kec Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil)
View/
Date
2010Author
Berutu, Jhoan Libra
Advisor(s)
Siahaan, Asima Yanty Sylvania
Metadata
Show full item recordAbstract
Implementasi merupakan proses yang sangat penting dalam suatu kebijakan. Kadangkala,
implementasi yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. PNPM
Mandiri adalah program yang dibuat oleh pemerintah untuk mengatasi kemiskinan melalui
pemberdayaan masyarakat baik melalui penguatan modal maupun kelembagaan. Program ini
diimplementasikan oleh Kelompok Simpan Pinjam Perempuan di Desa Napagaluh kecamatan
danau Paris. Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
”Bagaimanakah Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan
Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kab. Aceh singkil?”
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana Implementasi Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di
Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, untuk mengetahui partisipasi perempuan dalam Kelompok
Simpan Pinjam Perempuan di Desa Napagaluh, mengetahui isu gender yang terjadi dalam
pelaksanaan Kelompok Simpan Pinjam Perempuan di Desa Napagaluh, serta untuk mengetahui
hambatan-hambatan yang dihadapi dalam implementasi Kelompok Simpan Pinjam Perempuan Di
Desa Napagaluh.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif.
Penelitian ini menggunakan 4 orang informan kunci dan 9 orang informan utama. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengumpulan data primer dan sekunder, dan teknik
analisa data dilakukan dengan analisa data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi PNPM MP pada Simpan Pinjam
Perempuan di Desa Napagaluh memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya perempuan yakni
meningkatnya taraf hidup keluarga dengan adanya bantuan modal usaha, namun pelaksanaannya
tidak berjalan dengan baik. Ada beberapa pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaannya yang
tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis Operasionl (PTO), yakni ada perempuan yang tidak tergolong
dalam Rumah Tangga Miskin (RTM) ikut serta dalam kelompok SPP, tidak berjalannya pertemuan
rutin yang harus dilakukan setiap kelompok, dan penyalahgunaan dana pinjaman untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Partisipasi masyarakat yang rendah dipengaruhi oleh faktor ekonomi
dan SDM yang rendah, sehingga masyarakat tidak mampu mengelola dana pinjaman tersebut. Isu
gender juga menjadi suatu kendala yang mengakibatkan implementasi PNPM MP tidak berjalan
dengan baik, akibat adanya pengaruh kekuasaan atau kedudukan pengurus yang disalahgunakan
dan peran ganda dari ibi-ibu yang selain mencari nafkah juga harus mengurus keluarga..
Diharapkan sebelum Implementasi PNPM MP dilakukan seluruh pengurus yang terlibat
di dalamnya harus mampu memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya
keterlibatan mereka sehingga kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi akan lebih baik.
Pelaksanaan PNPM MP harus disesuaikan dengan aturan yang tertuang dalam Petunjuk Teknis
Operasional (PTO) dan pengawasan yang dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Kampong
(BPK) perlu ditingkatkan sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya. Perlu
adanya pelatihan bagi seluruh pengurus kelompok Simpan Pinjam Perempuan yakni ketua,
sekretaris dan bendahara sehingga mereka dapat mengelola kelompok dengan baik serta adanya
pembagian tugas yang seimbang. Pemerintah juga perlu memberikan pengarahan tentang masalah
gender kepada setiap pihak yang terlibat dalam PNPM MP, sehingga pola pikir masyarakat tentang
budaya patriakhi dapat berubah.
Collections
- Undergraduate Theses [1936]
