Show simple item record

dc.contributor.authorFebrinaldi, Febrinaldi
dc.date.accessioned2022-11-15T02:46:05Z
dc.date.available2022-11-15T02:46:05Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/59773
dc.description.abstractPada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan musik modern, sangat memungkinkan dapat merubah persepsi masyarakat terhadap kesenian tradisional, sehingga tidak mengherankan jika suatu saat seni tradisi lisan pada akhirnya berubah seiring dengan perkembangan zaman. Perubahan tersebut tentu saja disebabkan oleh kesenian modern yang sudah banyak beredar media- media elektronik yang terdapat dikalangan masyarakat, dan menyebabkan masyarakat zaman sekarang lebih banyak menyukai musik modern tersebut dari pada kesenian tradisional. Hal ini mengakibatkan kesenian tradisional tersebut bukannya berkembang dan lestari, namun justru semakin dijauhi oleh masyarakat. Salah satu dari kesenian tradisional Minangkabau tersebut yang telah mengalami perubahan adalah Kesenian Tradisional Rabab. Penelitian ini bertujuan untuk memahami perubahan kesenian tradisional Rabab pada masyarakat sukubangsa Minangkabau yang ada di daerah Muaralabuh, Kecamatan Sungai pagu, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Kesenian Tradisional Rabab merupakan suatu bentuk pementasan kesenian musik tradisional dengan memakai alat musik gesek yang disebut dengan Rabab yang dilakukan dengan cara bakaba (bercerita). Pemahaman mengenai perubahan yang terjadi pada kesenian tradisional rabab ini dapat dilihat dari segi musik, struktur, fungsi, dan komposisi pementasannya. Untuk itu, proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi. Rabab merupakan kesenian tradisional lisan asal Minangkabau yang masih diminati oleh masyarakat dari daerah Muaralabuh itu sendiri maupun dari luar wilayah itu. Kesenian tradisional Rabab ini biasanya menampilkan seorang tukang rabab (pemain rabab) secara tunggal. Seiring dengan perkembangan zaman, pada saat sekarang ini rabab lebih sering ditampilkan dengan menambahkan seorang tukang gendang (pemain gendang), dan seorang pemain giriang-giriang (giring- giring) yang biasanya perempuan. Tukang rabab (pemain rabab) biasanya menyanyikan rabab dengan cara bakaba (bercerita).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKesenian Tradisional Rababen_US
dc.subjectTukang Rababen_US
dc.subjectKabaen_US
dc.subjectPerubahanen_US
dc.titleRabab (Studi Deskriptif Mengenai Perubahan Kesenian Tradisional Rabab di Daerah Muaralabuh, Kec Sungai Pagu, Kab Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM030905057
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages99 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record