Analisis Nuansa Makna pada Verba “Omou” dan “Kangaeru” dalam Anime“Death Note”
“Death Note” To Iu Anime Ni Okeru “Omou” To “Kangaeru” No Imi No Nyuansu No Bunseki
Abstract
Skripsi ini membahas tentang perbedaan nuansa makna verba omou dan kangaeru. Di dalam bahasa Jepang terdapat banyak kata yang memiliki makna yang sama. Dua buah kata atau lebih yang mempunyai makna yang sama, bisa dikatakan sebagai kata yang bersinonim. Dalam semantik dua buah ujaran yang bersinonim tidak akan sama persis. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, diantaranya nuansa makna. Misalnya pada verba omou dan kangaeru dalam bahasa Jepang memiliki makna „berfikir‟, karena ada kemiripan makna maka dikatakan bersinonim. Akan tetapi, meskipun bersinonim, hanya pada konteks tertentu saja, karena tidak ada sinonim yang semuanya sama persis, dalam konteks atau situasi tertentu pasti akan ditemukan suatu perbedaannya meskipun sedikit. Untuk masing-masing verba omou dan kangaeru akan dibahas 5 (lima) cuplikan kalimat-kalimat berbahasa Jepang yang diambil dari Anime Death Note eps. 01-06. Untuk memperkuat analisis mengenai kata yang bersinonim di atas, maka akan dibahas pula pendapat-pendapat dari beberapa ahli linguistik yang berkaitan dengan verba tersebut. Diantaranya yaitu Masayoshi Hirose dalam Effective Japan Usage Guide menjelaskan bahwa omou adalah berfikir yang lebih berdasarkan emotif dan digunakan untuk menyatakan emosi, tekad, dan mengemukakan pendapat yang biasanya sering digunakan pada akhir kalimat. Serta Tian menjelaskan bahwa verba kangaeru adalah berfikir yang digunakan untuk menjawab pertanyaan „kenapa‟ dan „bagaimana‟ dan menggunakan logika.
Contoh: Omou
1. 素藤、殺してみるか。いや、身近な人間はなるべく避けたほうがいいな…いや、そんな気にすることもないか。どうせあんな奴の一人や二人、死んでも誰も、何も思わない。2. 立派だよ、父さん。僕は父さんを…誇りに思う。Kangaeru 1. 私の考えていることが正しければ…その乗客の中にキラがいたかも知れない… 2. つまりキラは、FBIを消すのに、23人と多いのは、誰を利用したか絞り込めなくする為…実際に利用したのは数人でしょう。だからキラは、この十四日から…十九日にが調べていた者の中にいたと考えて…まず間違えありません。Pada kalimat (1) verba omou, pemakaian verba omou sudah tepat karena mendeskripsikan nuansa makna berfikir yang emotif, yaitu sesuatu yang berhubungan dengan emosi dan perasaan. Hal ini sesuai seperti pernyataan Hirose dan Tian bahwa omou adalah berfikir yang menitikberatkan pada perasaan. Demikian pula pada kalimat (2), pemakaian verba omou sudah tepat, kalimat tersebut mengandung nuansa makna berfikir yang emotif. Untuk contoh kasus kalimat (1) dan (2) verba kangaeru, pemakaian verba tersebut sudah tepat karena sesuai dengan pendapat para pakar yang menyatakan bahwa verba kangaeru adalah berfikir yang analitif, sesuatu yang menggunakan logika. Pada kalimat (1), verba kangaeru mengandung nuansa makna berfikir untuk membuat sebuah teori, serta pada kalimat (2) menunjukkan nuansa makna berfikir yang menggunakan logika untuk membuat suatu kesimpulan. Dalam anime Death Note episode 1 – 6, terdapat 38 buah kalimat yang mengandung verba omou. Lima cuplikan di ambil dari 38 kalimat yang telah dikumpulkan. Dari 5 cuplikan tersebut, ada 3 cuplikan verba omou yang tidak dapat digantikan dengan kangaeru, 1 cuplikan yang dapat saling menggantikan, dan 1 cuplikan yang tidak tepat digunakan dengan verba omou.
Sedangkan pada verba kangaeru terdapat 19 kosakata, dan 5 kalimat dipilih untuk dianalisis. Hasilnya, terdapat 4 cuplikan verba kangaeru tidak dapat digantikan dengan omou, dan 1 kalimat yang dapat saling menggantikan. Meskipun ke dua verba tersebut memiliki arti yang sama dalam bahasa Indonesia, namun pemakaiannya tetaplah harus diperhatikan sesuai dengan situasi dan kondisi kalimat. Maka, penggunaan verba omou dan kangaeru sebaiknya turut memperhatikan situasi dan nuansa makna yang terkandung dalam kalimat.
Collections
- Undergraduate Theses [525]