Pusat Pengembangan Pendidikan Anak di Yayasan Bukit Doa
Abstract
Tulisan ini menjelaskan tentang pengembangan pendidikan anak jangka
panjang, serta proses pembelajaran terhadap anak-anak PPA di Yayasan Bukit
Doa Pancur Batu Medan, yaitu pendidikan yang berkarya bagi anak-anak dengan
pola pengembangan anak. Pengembangan dalam penelitian ini meliputi
bagaimana proses mengajar/mendidik anak-anak PPA. Proses pembelajaran dalam
penelitian ini adalah proses belajar kebudayaan sendiri meliputi sosialisasi,
enternalisasi dan enkulturasi.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kualitatif
dengan tipe penelitian deskriptif untuk melihat bagaimana pendidikan dan proses
pembelajaran terhadap anak-anak PPA. Dalam pengumpulan data peneliti
menggunakan observasi partisipasi dengan mengamati cara-cara mengajar anak anak serta interaksi yang terjadi di dalam dan di luar Yayasan. Wawancara
mendalam dan sambil lalu digunakan terhadap para informan yaitu para staf
pegawai/guru (miss), Pembina anak-anak dan anak-anak PPA. Data yang
terkumpul akan dianalisa secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan pendidikan anak di
Yayasan Bukit Doa menggunakan 3 prinsip yaitu : prinsip yayasan, pengajar
(Miss) dan prisnsip anak-anak. Proses pembelajaran kebudayaan sendiri yang
meliputi proses sosialisasi, proses internalisasi dan proses enkulturasi juga terjadi
pada saat pengajaran/proses belajar-mengajar anak berlangsung. Dalam proses
sosialisasi pada anak-anak PPA dibagi menjadi dua yaitu sosialisasi di dalam dan
sosialisasi di luar Yayasan Bukit Doa. Pada sosialisasi di dalam, agen yang
berpengaruh adalah staf pengajar (Miss) dan sesama anak-anak PPA. Sedangkan
pada sosialisasi di luar, agen yang berpengaruh adalah organisasi/institusi seperti
sekolah/kursus, tempat ibadah. Dalam proses internalisasi, anak-anak PPA dilatih
untuk memiliki kepribadian seperti disiplin, tanggung jawab, bersikap empati,
berprestasi dan mandiri. Dalam proses enkulturasi, seluruh anak-anak PPA belajar
dan menyesuaikan alam pikirannya dan sikapnya dalam hal perubahan bentuk
struktur keluarga/saudara dalam komunitas Yayasan Bukit Doa. Kesimpulan akhir
penulis yaitu pengembangan pendidikan akan dalam suatu masyarakat maupun
suatu cara dalam mempersiapkan anak tersebut menjadi anggota masyarakat yang
berpendidikan. Proses belajar kebudayaan sendiri (sosialisasi, internalisasi,
enkulturasi) yang terjadi pada saat pengembangan pendidikan anak bertujuan
untuk membentuk kepribadian dan perilaku-perilaku sosial pada anak-anak.
Kepribadian dan perilaku-perilaku sosial yang terbentuk pada anak-anak tersebut
dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di lingkungannya
(Yayasan).
Collections
- Undergraduate Theses [939]