Show simple item record

dc.contributor.authorSitompul, Arni Melpi D.
dc.date.accessioned2022-11-15T05:16:53Z
dc.date.available2022-11-15T05:16:53Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/60021
dc.description.abstractTulisan ini menjelaskan tentang pengembangan pendidikan anak jangka panjang, serta proses pembelajaran terhadap anak-anak PPA di Yayasan Bukit Doa Pancur Batu Medan, yaitu pendidikan yang berkarya bagi anak-anak dengan pola pengembangan anak. Pengembangan dalam penelitian ini meliputi bagaimana proses mengajar/mendidik anak-anak PPA. Proses pembelajaran dalam penelitian ini adalah proses belajar kebudayaan sendiri meliputi sosialisasi, enternalisasi dan enkulturasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif untuk melihat bagaimana pendidikan dan proses pembelajaran terhadap anak-anak PPA. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan observasi partisipasi dengan mengamati cara-cara mengajar anak anak serta interaksi yang terjadi di dalam dan di luar Yayasan. Wawancara mendalam dan sambil lalu digunakan terhadap para informan yaitu para staf pegawai/guru (miss), Pembina anak-anak dan anak-anak PPA. Data yang terkumpul akan dianalisa secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan pendidikan anak di Yayasan Bukit Doa menggunakan 3 prinsip yaitu : prinsip yayasan, pengajar (Miss) dan prisnsip anak-anak. Proses pembelajaran kebudayaan sendiri yang meliputi proses sosialisasi, proses internalisasi dan proses enkulturasi juga terjadi pada saat pengajaran/proses belajar-mengajar anak berlangsung. Dalam proses sosialisasi pada anak-anak PPA dibagi menjadi dua yaitu sosialisasi di dalam dan sosialisasi di luar Yayasan Bukit Doa. Pada sosialisasi di dalam, agen yang berpengaruh adalah staf pengajar (Miss) dan sesama anak-anak PPA. Sedangkan pada sosialisasi di luar, agen yang berpengaruh adalah organisasi/institusi seperti sekolah/kursus, tempat ibadah. Dalam proses internalisasi, anak-anak PPA dilatih untuk memiliki kepribadian seperti disiplin, tanggung jawab, bersikap empati, berprestasi dan mandiri. Dalam proses enkulturasi, seluruh anak-anak PPA belajar dan menyesuaikan alam pikirannya dan sikapnya dalam hal perubahan bentuk struktur keluarga/saudara dalam komunitas Yayasan Bukit Doa. Kesimpulan akhir penulis yaitu pengembangan pendidikan akan dalam suatu masyarakat maupun suatu cara dalam mempersiapkan anak tersebut menjadi anggota masyarakat yang berpendidikan. Proses belajar kebudayaan sendiri (sosialisasi, internalisasi, enkulturasi) yang terjadi pada saat pengembangan pendidikan anak bertujuan untuk membentuk kepribadian dan perilaku-perilaku sosial pada anak-anak. Kepribadian dan perilaku-perilaku sosial yang terbentuk pada anak-anak tersebut dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di lingkungannya (Yayasan).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPusaten_US
dc.subjectPengembanganen_US
dc.subjectPendidikanen_US
dc.subjectAnaken_US
dc.titlePusat Pengembangan Pendidikan Anak di Yayasan Bukit Doaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM070905003
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages100 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record