dc.description.abstract | Suatu wilayah baru dapat dikatakan sebagai Negara apabila wilayah tersebut
memiliki pemerintah dan pemerintah yang berjalan, hukum, pengakuan dari Negara
lain, dan yang paling utama adalah adanya penduduk. Jumlah penduduk suatu Negara
akan terus mengalami pertambahan selama masih terjadi perkawinan dan kelahiran.
Namun adakalanya jumlah penduduk justru menjadi maslah bagi suatu Negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, masalah kependudukan menjadi hal
yang sangat sulit diatasi. Permasalahannya adalah terjadinya ledakan penduduk.
Berbagai cara dan upaya telah dirancang dan dilakukan oleh pemerintah, namun
ledakan penduduk tetap saja belum dapat teratasi. Meskipun untuk menyambung
hidup saja terasa sangat sulit, namun penduduk Indonesia yang masih kurang
berpendidikan tetap menganut paham bahwa banyak anak akan mendatangkan
banyak rezeki. Sikap penduduk yang tidak mau tau seperti inilah yang memicu sulit
terselesaikannya maslah kependudukan ini. Fertilitas (kelahiran) merupakan salah
satu faktor penyebab terjadinya kepadatan penduduk, karena angka kelahiran di
Indonesia tidak dibatasi dan kebanyakan penduduk Indonesia melakukan pernikahan
dini yang menyebabkan angka kelahiran semakin meningkat dan juga laju
pertumbuhan yang tidak terkontrol, dan diperkirakan setiap tahunnya bayi bertambah 4,5 juta. Kemudian, anggapan “banyak anak banyak rezeki” masih melekat dalam
pemikiran sebagai masyarakat. | en_US |