Show simple item record

dc.contributor.advisorSitumorang, Hamzon
dc.contributor.advisorKusdiyana, Eman
dc.contributor.authorSirait, Marni Herlina
dc.date.accessioned2018-09-03T06:32:49Z
dc.date.available2018-09-03T06:32:49Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/6008
dc.description.abstractBahasa jepang adalah salah satu bahasa yang banyak peminatnya di negara asing. Kemajuan teknologi, keunikan budaya bahkan kecintaan terhadap anime, komik ataupun dorama membuat banyak peminatnya tertarik untuk mempelajari bahasa Jepang. Di negara asing yang mempelajari bahasa Jepang, bahasa yang digunakan adalah bahasa Jepang standar atau hyoujungo(標準語) dan bahasa umum atau kyoutsuugo(共通語) yang awalnya didasarkan pada dialek Tokyo. Di dalam bahasa Jepang ada variasi bahasa berupa dialek (方言), salah satunya adalah dialek Kansai. Dialek Kansai (関西弁Kansai-ben) adalah sebuah grup dialek (Kyoto-ben, Osaka-ben, Kobe-ben, banshu-ben, Ise-ben, Wakayama-ben, Shiga-ben) yang ditemukan di wilayah Kansai Jepang yang berbeda dari dialek yang lain yang ada di Jepang. Dialek ini lebih dikenal orang sebagai dialek Osaka (Osaka-ben). Dialek ini sering dikategorikan lebih kasar dibandingkan dengan penutur yang menggunakan bahasa Jepang standar. sampai pada pertengahan jaman Edo, ketika dialek Edo (saat ini Tokyo) memberikan pengaruh yang lebih kuat di dalam bidang sastra dan pembelajaran, bahasa Kansai yang tua menjadi bahasa terbesar kedua setelah bahasa Jepang standar. Dialek Kansai sering digunakan di dalam acara komedi, komik ataupun anime., salah satunya adalah komik Super Radical GAG Family (Urayasu tekkin Kazoku ). Komik ini merupakan sebuah komik komedi karya Kenji Hamaoka yang di beri judul Urayasu Tekkin Kazoku dalam seri Se ni Mo Fukouna Shoujo Akanehen. Isi komik ini terdiri dari 25 bab, setiap bab memiliki cerita dan latar yang berbeda namun dengan karakter yang sama. Latar ataupun tempat yang digunakan di dalam komik ini berada di lingkungan sekolah, taman bermain dan lingkungan rumah tempat tinggal mereka dan karakter yang ada di dalamnya kebanyakan adalah anak kecil dan beberapa orang yang sudah dewasa dari lingkungan kegiatan mereka. Oleh karena itu bahasa yang digunakan di dalamnya juga merupakan bahasa percakapan sehari-hari. Penggunan dialek Kansai (kansai-ben) yang terdapat dalam komik Urayasu Tekkin Kazoku karya Kenji Hamaoka terdapat 12 bentuk dialek Kansai yang berhubungan dengan kata jodoushi (V-hen,V-henka, V-na ya, V-tore, V-kai, V-yaro, V-chau, V-shimota, V-ton, V-torun, V-n ya) dan ada 7 bentuk dialek Kansai yang berhubungan dengan kata sifat. Penggunaan kata sifat di dalam dialek kansai juga mengalami penambahan kopula (-ya, -yate) di belakang kata sifat , serta mengalami perubahan vokal –ii/-oi menjadi –e yang kemudian mengalami pemanjangan vokal menjadi –ee.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectDialek Kansaien_US
dc.subjectKomiken_US
dc.subjectUrayasu Tekkin Kazokuen_US
dc.subjectKenji Hamaokaen_US
dc.titleAnalisis Dialek Kansai (Kansai Ben) Yang Terdapat dalam Komik Urayasu Tekkin Kazoku Karya Kenji Hamaokaen_US
dc.title.alternativeKenji Hamaoka No Shakuin No Urayasu Tekkin Kazoku Ni Okeru Kansai–Ben No Bunsekien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM150722001en_US
dc.identifier.submitterIndra
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record