Show simple item record

dc.contributor.advisorYance
dc.contributor.authorS, Melda E
dc.date.accessioned2022-11-15T06:32:19Z
dc.date.available2022-11-15T06:32:19Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/60090
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui atau untuk mencari tahu penjelasan dari suatu objek penelitian. Penjelasan itu bisa berupa benda, aktivitas, dan gagasan. Selain itu, ada ketertarikan khusus yang membuat peneliti ingin mengetahui proses perubahan rumah adat tradisional itu seperti apa, perubahan tersebut lebih banyak disebabkan oleh agama, adat-istiadat, dan kepercayaan yang mulai berubah. Peneliti ingin mengetahui, apakah rumah adat Batak Toba di lokasi penelitian sebagai simbol atau sebatas tanda saja. Peneliti juga ingin mengetahui apakah penduduk dilokasi penelitian itu memiliki pemikiran dan budaya yang dapat dikatakan sebagai masyarakat modern, atau hanya sebatas meniru budaya dari luar, akan tetapi pemikirannya masih pemikiran masyarakat tradisional. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, untuk mengumpulkan data tentang arti dari rumah Adat dan gorganya di suku Batak yang berada di Hutaurat dan Hutabalian. Juga untuk mengumpulkan data tentang sejauh apa kebiasaan, kebiasaan, ekonomi, dan sistem mata pencaharian, pesta tahunan untuk menyambut perantau, pola pikir penduduk dan sistem kekerabatan yang mempengaruhi bentuk rumah di Hutaurat dan Hutabalian, sehingga rumah Adat dan rumah panggung tidak dibangun lagi, yang dibangun rumah sederhana yang berbahan modern. Hutaurat dan Hutabalian terkenal dengan nama desa “Sianjur Mula-mula”, dimana rumah Adat dan asal-muasal nenek moyang suku Batak berada disana. Rumah Adat adalah salah satu simbol identitas dari suku Batak, dimana jumlahnya semakin lama semakin berkurang. Seiring dengan berjalannya waktu, rumah Adat tidak dibangun lagi, digantikan dengan rumah panggung dan rumah modern. Hasil penelitian di lapangan, rumah panggung juga tidak dibangun lagi pada tahun 1950, karena keadaan ekonomi penduduk sangat susah. Rumah sederhana mulai banyak bermunculan pada tahun 1960, akan tetapi pemkaian bahan-bahan modern pada rumah, mulai berkembang pada tahu 1990. Pada aplikasi rumah Adat pada rumah modern, nilai/makna bentuk dan fungsi rumah adat juga berubah. Sesuai dengan keinginan si pemilik rumah. Ruangan pada rumah Adat Batak yang diaplikasikan pada rumah modern telah dirubah memiliki ruang privat (pribadi).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleNilai/Makna Bentuk dan Fungsi Rumah Adat dalam Aplikasinya pada Rumah Modern pada Masyarakat Batak Toba (Study Kasus: Hutaurat dan Hutabalian, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Sagala, Kabupaten Samosir)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM060905026
dc.identifier.nidnNIDN0015035806
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages144 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record