"Mangan Ahai Fallo" Ucapan Panen pada Masyarakat Simeulue (Studi Antropologi di Desa Tanjung Raya, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Simeulue)
View/ Open
Date
2010Author
Masridanur, Masridanur
Advisor(s)
Agustrisno
Metadata
Show full item recordAbstract
Mangan ahai fallo merupakan upacara makan bersama dari hasil panen
padi baru.yang dilakukan sebagai ucapan rasa syukur kepada Allah SWT. Bagi
masyarakat Desa Tanjung Raya keberadaan upacara tersebut memiliki arti penting
yang meliputi berbagai acara yang dilakukan dan melibatkan seluruh masyarakat
komunitas petani setempat maka permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini
adalah “ kearifan tradisional seperti apa yang tersembunyi di dalam upacara
mangan ahai fallo”. Bagi masyarakat yang ada di daerah Tanjung Raya,
Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Simeulue, sehingga upacara tersebut masih
bertahan hingga sampai sekarang ini.
Metode penelitian yang dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan tipe penelitian deskriptif, dalam mencari data di lapangan penulis
menggunakan teknik observasi dan wawancara. Observasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi partisipasi. Sedangkan wawancara yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan wawancara sambil lalu.
Wawancara mendalam ditujukan kepada informan kunci atau pokok dan informan
biasa. Informan kunci dalam penelitian ini adalah para pemangku-pemangku adat
setempat yaitu pak kejeurun blang, dan ketua adat. Sedangkan informan biasa
dalam penelitian ini adalah para anggota masyarakat setempat. Wawancara
mendalam kepada informan kunci dilakukan untuk memperoleh informasi yang
berkaitan dengan upacara mangan ahai fallo, dan orang-orang yang terlibat,
proses pelaksanaan, serta kepentingan-kepentingan dari upacara mangan ahai
fallo. Sedangkan wawancara mendalam yang ditujukan kepada informan biasa
dilakukan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan hidangan yang
disediakan dan serta kepentingan yang terkandung di dalam upacara mangan ahai
fallo sehingga masih tetap bertahan sampai saat ini. Wawancara sambil lalu juga
dilakukan untuk memperoleh informasi yang berkenaan dengan tujuan penelitian
yang mungkin tidak diperoleh melalui informan kunci dan informan biasa.
Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa upacara
mangan ahai fallo memiliki beberapa makna yakni pertama sebagai rasa syukur
kepada Allah SWT atas hasil panen yang didapat, yang mana masyarakat Desa
Tanjung Raya merupakan masyarakat yang berkeyakinan kepada ajaran agama
Islam. Dengan demikian upacara mangan ahai fallo selalu dilaksanakan pada
setiap tahunnya untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan mereka. Kedua
mangan ahai fallo merupakan jembatan untuk menyatukan pemikiran masyarakat.
Dengan adanya upacara mangan ahai fallo juga bisa mempererat hubungan antar masyarakat karena pada saat itu semua masyarakat berkumpul dan dapat bersatu
apa yang dikerjakan dapat berhasil.
Collections
- Undergraduate Theses [939]