dc.description.abstract | Bahasa dan Manusia tidak bisa dipisahkan. Sesuai dengan definisi bahasa yaitu berupa alat untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran, atau perasaan kepada orang lain baik itu dilakukan secara lisan ataupun tulisan. Oleh karena itu, tanpa adanya manusia tidak akan ada bahasa begitupun tanpa ada bahasa maka kehidupan tidak akan dapat berkembang seperti sekarang. Karena setiap bahasa mempunyai sistem dan aturannya sendiri, maka agar dapat menyampaikan ide, gagasan, pikiran maupun perasaan kepada orang lain harus benar-benar memahami mengenai tata bahasa yang dipelajari. Khususnya disini adalah pada saat belajar bahasa Jepang. Dalam bahasa jepang, partikel merupakan salah satu unsur penting dalam kalimat. Fungsi partikel dalam sebuah kalimat adalah menunjukkan hubungan antara satu kata dengan kata lainnya dan memberikan makna serta nuansa yang khas pada kata tersebut.
Terdapat lebih dari 100 partikel dalam bahasa Jepang.Beberapa diantaranya memiliki fungsi dan makna yang beragam dan ada juga yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan partikel lainya. Oleh karena itu agar dapat berkomunikasi dengan baik, pembelajar bahasa Jepang perlu memahami dengan baik bagaimana penggunaan partikel bahasa Jepang.
Maka dari itu dalam skripsi ini, penulis membahas fungsi dan makna partikel “mo” yang dianalisis dari kalimat-kalimat dalam komik “Gals!” Vol.1.Alasan mengapa penulis memilih partikel “mo” dalam skripsi ini adalah karena partikel “mo” merupakan salah satu partikel yang cukup sering dijumpai dalam kalimat bahasa Jepang. Selain itu, bagi pembelajar bahasa Jepang, pada awalnya mungkin hanya mengetahui fungsi umum dari partikel “mo” saja, yaitu untuk menyatakan kesamaan antara 2 subjek kata benda.Namun, ternyata jika ditelaah lebih dalam fungsi dan makna partikel “mo” sangatlah beragam. Untuk membahas fungsi dan makna partikel “mo”, penulis memakai teori fungsi partikel “mo” dari Kawashima dalam bukunya “A Dictionary of Japanese Particles” dan didukung oleh teori Naoko Chino dalam bukunya “How to Tell The Difference Between Japanese Particles” serta T. Chandra dalam bukunya “Nihongo no Joshi”. Dalam teori fungsi menurut Kawashima, partikel “mo” memiliki beberapa fungsi, Yaitu: menyatakan kesamaan antara dua subjek yang berupa kata benda, menyatakan urutan dua atau lebih sesuatu yang berada dalam kategori yang hampir sama, menyatakan hal atau tindakan yang tidak memiliki perbedaan yang berarti, menyatakan penambahan terhadap sesuatu yang telah ada sebelumnya, menyatakan kuantintas, jarak dan frekuensi, menyatakan perkiraan jumlah, menyatakan ketiadaan atau penyangkalan akan sesuatu, menyatakan situasi diluar dugaan dan menyatakan derajat keadaan atau tindakan. Dalam bahasa Indonesia partikel “mo” memiliki makna “juga”, “pun”, “tidak masalah”, “lagi pula”, “tidak satu pun” dan lain sebagainya.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan sumber data yang diambil dari komik “Gals!” Vol. 1. Didalam komik tersebut, penulis menemukan 43 contoh kalimat yang memiliki Partikel“mo”. Contoh-contoh kalimat tersebut, fungsinya dibagi kedalam 7 fungsi yaitu: 1. Partikel “mo” yang menyatakan kesamaan jenis antara dua subjek yang berupa kata benda. Memiliki makna “juga”, “kedua-duanya”, atau “turut serta” ditemukan sebanyak 10 buah kalimat.
2. Partikel “mo” yang menyatakan urutan dua atau lebih sesuatu yang berada dalam kategori yang hampir sama. Memiliki makna “juga”, “baik...maupun” dan ditemukan sebanyak 2 kalimat.
3. Partikel “mo” yang menyatakan tidak adanya perbedaan yang berarti antara dua hal atau tindakan. Memiliki makna “tidak masalah”, “yang mana pun..sama saja” atau “pun..tidak apa-apa” dan ditemukan sebanyak 6 kalimat.
4. partikel “mo” yang menyatakan penambahan terhadap sesuatu yang telah ada sebelumnya yang memiliki makna “dan lagi”, “tambahan lagi”, atau “lagi pula” ditemukan sebanyak 14
kalimat.
5. partikel “mo” yang menyatakan ketiadaan atau penyangkalan akan sesuatu yang bermakna “tidak ada”, “tidak satupun” atau “baik..maupun” ditemukan sebanyak 4 buah.
6. partikel “mo” yang menyatakan situasi atau kondisi diluar dugaan yang memiliki makna “bahkan” atau “pun” ditemukan sebanyak 5 kalimat.
7. partikel “mo” yang menyatakan pengandaian atau dugaan yang apabila dugaannya benar maka hasilnya tidak akan bagus atau sesuai ekspektasi dan memiliki makna “meskipun” atau “walaupun” ditemukan sebanyak 2 kalimat.
Dari 7 fungsi partikel “mo” yang terdapat dalam komik tersebut, fungsi yang menyatakan penambahan terhadap sesuatu yang telah ada sebelumnya adalah yang paling banyak ditemui, yaitu sebanyak 14 kalimat dan fungsi yang menyatakan kesamaan antara dua subjek yang berupa kata benda ditemukan sebanyak 10 kalimat.
Pada penelitian ini juga penulis menemukan adanya kalimat-kalimat yang dari segi penggunaan partikel “mo” tidak dapat dikategorikan kedalam teori fungsi menurut pakar manapun. Namun, jika melihat makna dari kalimatnya, kalimat tersebut dapat dimasukkan kedalam fungsi partikel “mo” menurut Kawashima, yaitu fungsi menyatakan tidak adanya perbedaan yang berarti antara dua hal atau tindakan. | en_US |