Wanita dan Partai Politik (Studi Analisis Deskriptif terhadap Partisipasi Kesempatan Wanita Berkarier dalam Kepengurusan Partai Politik di Kabupaten Tapanuli Utara)
View/ Open
Date
2009Author
Simamora, Alexander
Advisor(s)
Manurung, Ria
Metadata
Show full item recordAbstract
Pandangan politik merupakan ranah bagi laki-laki, sekarang hanya sekadar
wacana saja. Apalagi kalau kita mencoba melihat isi yang paling aktual dewasa ini,
yaitu mengenai partisipasi perempuan dalam partai politik. Dimana tingkat
partisipasi politik perrempuan pada saat ini belum menunjukkan keadaan yang
menggembirakan. Tingkat partisipasi yang rendah ini diakibatkan oleh minimnya
kesadaran perempuan mengenai pentingnya partisipasi politik mereka. Selain itu
hambatan lain, seperti kurangnnya kesempatan dan sistem patriarkhi yang
mendominasi masyarakat kita. Sementara itu partisipasi perrempuan dalam politik
merupakan solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan perempuan seperti, isu
diskriminasi, marginalisasi, kesehatan, reproduksi, kekerasan dalam rumah tangga,
dan kekerasan seksual.
Partisipasi politik dapat dipraktekkan dalam partai politik sebagai lembaga
politik f ormal yang berhubungan langsung dengan pembuatan kebijakan dan
pelaksanaan dari kebijakan itu, tentunya jika partai politik tersebut merupakan
salah satu partai pemenang pemilu yang otomatis memiliki perwakilan di parlemen.
Di dalam meningkatkan partisipasi politik perempuan, pemerintah mengeluarkan
UU No. 12 Tahun 2003 dan UU No.18 Tahun 2007 tentang kuota 30% keterwakilan
wanita dalam kepengurusan partai politik yang sudah diimplementasikan hingga
saat ini. Berdasarkan gambaran tersebut peneliti tertarik memaparkan secara rinci
bagaimana implementasi kuota 30% bagi kepengurusan wanita di partai politik,
bagaimana pandangan pengurus partai perempuan mengenai kuota 30% dan
bagaimana partai menberikan peluang dan kesempatan pada perempuan dalam
pengembangan karieer dan politiknya sekaligus membahas hambatan-hambatan
yang dialaminya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan pendekatan deskriptif evaluatif. Dengan metode penelitian ini,
peneliti dapat menggambarkan secara rinci suatu fenomena konflik dan interaksi
sosial berdasarkan instrumen-instrumen penelitian yang digunakan. Penelitian
dilakukan di Kabupaten Tapanuli Utara yaitu Partai Golkar, PDI-P, dan Demokrat.
Populasi yang digunakan berjumlah 30 orang, populasi langsung dipakai sebagai
sampel penelitian.
Dari penelitian dihasilkan kesimpulan bahwa program pemerintah mengenai
kuota 30% di beberapa partai yang diteliti sudah berjalan dengan baik, keadaan ini
juga terlihat dengan sudah adanya program pendidikan politik, pemberdayaan
perempuan, pemerataan kesempatan dan penghapusan diskriminasi di lingkungan
partai politik. Terdapat sikap yang lebih perduli terhadap perempuan termasuk
kepentingan dan kebutuhan praktis dan strategisnya. Walaupun demikian
partisipasi politik perempuan juga mengalami hambtan seperti peran domestik
sebagai ibu rumah tangga, rendahnya pendidikan politik serta hambatan budaya
patriarkhi yang merupakan faktor yang masih mempengaruhi partisipasi politik
perempuan di Kabupaten Tapanuli Utara.
Collections
- Undergraduate Theses [1027]
