dc.description.abstract | Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan tersebut disebut sebagai sumber sejarah. Sejarah sangat penting bagi kehidupan, karena apa yang terjadi saat ini adalah berasal dari sejarah. Dalam bahasa Yunani, kata sejarah disebut istoria, yang berarti belajar. Jadi, sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa, kejadian yang terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.
Ada tiga aspek sejarah, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Masa lampau dijadikan titik tolak untuk masa yang akan datang, sehingga sejarah mengandung pelajaran tentang nilai dan moral. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau akan memberi kita gambaran tentang kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lampau, sehingga dapat merumuskan hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa dapat terjadi dalam kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian akan tercatat dalam sejarah.
Jepang juga memiliki sejarah yang panjang. Dalam sejarah Jepang beberapa waktu, melihat perubahan yang lebih dramatis, dan tidak ada yang bisa diperdebatkan selama lebih dari 50 tahun, antara 580 dan 630. Terbukti sejarawan yang menyusun Nihon Shoki (720) sepenuhnya menyadari bahwa ini adalah era dari pentingnya untuk memahami perkembangan politik dan sosial dari negara mereka. Yang mana era ini terjadi sepanjang periode Asuka. Pada zaman Asuka(538-710), negaraJepangpurbaYamato secara bertahap menjadi negara yangtersentralisasi.
Sehubungan dengan masuknya Buddhisme ke Jepang, dikirimnya Biksu muda ke Jepang oleh kerajaan Cina untuk menyebarkan agama Buddha, namun rakyat Jepang pada saat itu tidak begitu memberikan tanggapan terhadap penyebaran agama Buddha tersebut. Agama Buddha di Jepang mulai mengalami tanggapan dari masyarakat Jepang pada zaman Asuka. Melalui delegasi dari kerajaan Paekche di Korea dan diresmikan oleh Pangeran Shōtoku sebagai agama negara.Pada masa permulaan agama Buddha di Jepang, di bawah pemerintahan Ratu Suiko, banyak mendapat tentangan dari kaum konservatif, yang didukung oleh klan-klan Mononobe dan Nakatomi. Namun ada satu keluarga yang sangat mendukung agama Buddha yaitu klan Soga. Karena perbedaan keyakinan, terjadi pertempuran pada tahun 587 yang dikenal sebagai Kudeta Taikwa, yang diikuti oleh para bangsawan dan Pangeran. Dan pertempuran itu dimenangkan oleh keluarga Soga. Atas pertempuran itulah Soga no Umako atas perintah dari Pangeran Shōtoku dan Ratu Suiko, membangun kuil Asukadera sebagai pusat agama baru di Jepang, yaitu Buddha.
Asukadera adalah kuil berskala besar tertua di Jepang, yang terdiri dari pagoda bertingkat lima (tō), aula utama (kondō) yang di kelilingi oleh koridor beratap (kairo), aula pertemuan (kōdō), dan beberapa bangunan pendukung lainnya. Dan gerbang (mon) yang menjadi akses masuk ke komplek Asukadera. Kuil ini dibangun dengan mendatangkan pekerja dari Paekche, dan melakukan proses pembangunan yang cukup lama. Karena untuk membangun sebuah kuil berskala besar, dibutuhkan tenaga yang besar pula. Sebelum mereka melakukan pembangunan pada bangunan, mereka harus terlebih dahulu mempersiapkan bahan-bahan untuk pembangunan, seperti kayu, batu, tanah liat, dan lain-lain. Yang mereka bangun pertama kali adalah pagoda, lalu disusul dengan kondō dan bangunan lainnya.
Setiap bangunan yang ada di Asukadera memiliki fungsinya masing-masing. Seperti kondō yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan lukisan atau patung-patung Buddha, juga digunakan menyimpan benda-benda yang disucikan. Pagoda yang berfungsi sebagai tempat peninggalan-peninggalan Buddha. Aula pertemuan (kōdō) yang berfungsi sebagai tempat pertemuan atau tempat pembelajaran. Di dalam komplek Asukadera terdapat taman yang terletak tepat di belakang kondō, yang dinamakan naka niwa (taman dalam). Biasanya taman dibuat dengan maksud mencapai ketenangan pikiran bagi penghuni kuil tersebut. Dan tidak lupa dengan Asuka Daibutsu, patung Buddha besar yang dianggap sebagai patung Buddha tertua di Jepang. Asuka Daibutsu sebagai objek utama pemujaan di Asukadera. Patung setinggi hampir tiga meter pada posisi sedang duduk, yang terbuat dari emas dan tembaga.
Meskipun bangunan asli Asukadera sudah tidak lengkap, namun lokasi aslinya masih tetap ada walaupun sudah ada bangunan pengganti dari Asukadera yang bernama Angoin. Para pengunjung atau peneliti juga masih banyak yang berkunjung ke komplek aslinya, untuk bisa menyaksikan langsung kuil tertua di Jepang yang memiliki banyak sejarah tersebut. | en_US |