Fenomena Lgbt Dalam Masyarakat Jepang Dewasa Ini
Gendai No Nihon Shakai Ni Okeru Lgbt Genshou
View/ Open
Date
2017Author
Nasution, Ratna Novita Sari
Advisor(s)
Situmorang, Hamzon
Nandi S
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar. Kebudayaan erat kaitannya dengan antropologi yaitu dasar filosofis yang pembahasannya berkaitan dengan kegiatan manusia secara normatif maupun historis. kebudayaan dalam ilmu Antropologi sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia. Salah satu kasus abnormalitas seksual yang terjadi adalah kasus yang sebenarnya banyak terjadi di berbagai negara, termasuk di Jepang, yaitu homoseksual. Homoseksual adalah rasa tertarik dan mencintai seseorang yang berjenis kelamin sama. Lingkungan menjadi faktor utama yang membentuk orientasi seksual LGBT. Selain itu, faktor keluarga pun menjadi faktor pendukung membentuk orientasi seksual LGBT. Belum ada penyebab pasti akan penyebab homoseksual, kenyamanan dan keamanan yang dirasakan oleh kaum LGBT di dalam lingkup kelompoknya atau sesama LGBT membuat mereka lebih leluasa dalam melaksanakan aktivitasnya sehari hari.
LGBT merupakan sebuah singkatan dari Lesbian , Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT= Lesbian (josei no douseiaisha)、Gay (dansei no douseiaisha)、Bisexual (ryouseiaisha), Transgender (seibetsuikou.seidouitsuseishoukai). Adapun pengertian jelasnya yaitu : Lesbian : Orientasi seksual seorang perempuan yang hanya mempunyai hasrat sesama perempuan. Gay : Orientasi seksual seorang pria yang hanya mempunyai hasrat sesama pria. Biseksual : Sebuah orientasi seksual seorang Pria/Wanita yang menyukai dua jenis kelamin baik Pria/Wanita. Transgender : Sebuah Orientasi seksual seorang Pria/Wanita dengan mengidentifikasi dirinya. Pro dan kontra mewarnai adanya kaum LGBT ini. Baik itu dipandang dari sudut agama, sosial, maupun budaya sehingga ketika kaum LGBT akan timbul ke masyarakat terkadang mereka merasa terasingkan dan terdiskriminasi akan sikap masyarakat. Pengucilan atau pendiskriminasian yang dilakukan masyarakat kepada kaum LGBT membuat mereka menutup diri dan tidak mengekspose tentang diri mereka.
Penerimaan masyarakat terhadap kelompok berorientasi Homoseksual atau dikenal sebagai Gay dan Lesbian masih kontroversial. Mayoritas masyarakat menganggap homoseksual sebagai penyimpangan sosial. Homoseksual dianggap sebagai penyakit, dosa, perilaku yg amoral. Homoseksual dianggap bertentangan dengan nilai yang terinternalisasi dalam masyarakat, yang menjelaskan bahwa orientasi seksual laki laki umumnya hanya untuk perempuan dan sebaliknya. Ketika ada laki laki yang orientasi seksualnya terhadap laki laki dan perempuan yang orientasi seksualnya terhadap perempuan (sesama jenis), masyarakat menganggap hal tersebut tidak wajar. Pengendalian sosial dan sikap masyarakat terhadap satu sama lain lebih kepada kepentingan masing masing sehingga muncul berbagai wujud penerimaan atau penolakan terhadap homoseksual. Fenomena LGBT di Jepang yaitu adanya Pemerintah Jepang yaitu Hokkaido meluncurkan Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk secara resmi mengakui kemitraan sesama jenis antara pasangan gay, lesbian, biseksual dan transgender. mereka yang memenuhi syarat untuk mendapatkan status adalah penduduk kota yang setidaknya berusia 20 tahun. Setelah pasangan tersebut mengikrarkan hubungan mereka dibawah sumpah, pemerintah daerah akan mengeluarkan tanda terima dan salinan sumpah mereka. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menekan LGBT yaitu melalui keluarga dengan menjodohkan si anak dengan orang pilihan mereka, dengan begitu mungkin si anak tidak akan terjerumus ke dalam kaum Gay/Lesbian. Usaha yang dilakukan selanjutnya adalah dengan memberikan pendidikan moral kepada anak, pendidikan moral sangat penting untuk dipelajari hal ini bertujuan untuk menumbuhkan moral anak dalam bermasyarakat dan bersosialisasi. kemudian dengan memperhatikan si anak dalam memilih teman pergaulan, pergaulan yang salah mungkin dapat membuat orang tersebut terjerumus ke dalam hal yang salah. Usaha berikutnya yang dilakukan keluarga adalah dengan mengajari si anak untuk tetap bersyukur dengan apa yang telah di milikinya dan juga menanamkan norma keagamaan ke si anak. Melalui masyarakat yaitu melakukan suatu komunitas penolakan kaum LGBT dan mengadakan suatu parade penolakan LGBT. Melalui pemerintah yaitu Sebuah kelompok parlementer bipartisan yang didirikan pada bulan Maret 2015 terus membahas undang-undang untuk menangani diskriminasi berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender, namun pada saat penulisannya, undang-undang tersebut belum menghasilkan rancangan undang-undang yang disepakati. Hukum Jepang memperlakukan mereka yang meminta pengakuan hukum sebagai transgender sebagai memiliki "Gender Identity Disorder" dan memerlukan diagnosis medis semacam itu. Ini juga memerlukan sterilisasi paksa, status tunggal wajib, tidak memiliki anak di bawah umur, dan berusia 20 tahun atau lebih kemudian pemerintah merilis sebuah buku panduan untuk guru mengenai orientasi seksual dan identitas gender.
Collections
- Undergraduate Theses [525]