Analisis Makna dan Fungsi Kata Kowai dan Osoroshii dalam Komik Yang Berjudul Shura No Mon Karya Masatoshi Kawahara
Kawahara Masatoshi No Sakuhin No Shura No Mon To Iu Manga Ni Okeru “Kowai” To “Osoroshii” No Imi To Kinou No Bunseki
View/ Open
Date
2018Author
Gultom, Amelia Berliana
Advisor(s)
Pujiono, Muhammad
Kusdiyana, Eman
Metadata
Show full item recordAbstract
Bahasa adalah sebuah sarana untuk makhluk hidup guna berinteraksi sosial
dengan sesama makhluk hidup yang lainnya. Bahasa merupakan sebuah kunci pokok
untuk kehidupan manusia. Dengan adanya bahasa seseorang dapat berinteraksi dengan
sesamanya. Bahasa dapat dikaji secara internal maupun secara eksternal. Dalam kajian
internal bahasa, terdapat empat bidang kajian atau cabang linguistik. Itu adalah fonologi,
morfologi, sintaksis, dan semantik.
Semantik merupakan salah satu cabang lingustik yang mengkaji tentang
makna. Semantik memegang peranan yang sangat penting, karena bahasa yang
digunakan dalam komunikasi untuk menyampaikan suatu makna. Jenis-jenis
makna dalam semantik yaitu makna leksikal dan makna gramatikal, makna dasar
dan makna perluasan, makna denotatif dan makna konotatif. Suatu kata yang
memiliki makna yang hampir sama, maka dapat dikatakan bahwa kata-kata
tersebut memiliki hubungan makna. Sinonim adalah suatu kata yang memiliki
bentuk yang berbeda namun memiliki arti yang sama. Sinonim adalah suatu
hubungan semantik. Tetapi meskipun bersinonim, maknanya tidak akan sama.
Ketidaksamaan itu terjadi karena berbagai faktor, antara lain adalah faktor waktu,
faktor tempat, faktor keformalan, faktor sosial, dan faktor nuansa makna. Dalam
bahasa Jepang bisa banyak ditemukan kata – kata yang bersinonim, tidak hanya
pada verba atau nomina melainkan pada adjektiva juga ada.
Dalam bahasa Jepang, adjektiva disebut dengan keiyoushi. Kata sifat adalah kata
yang mengungkapkan situasi atau sifat pada suatu benda. Kata sifat dalam bahasa
Jepang dapat di bagi menjadi dua, yaitu i-keiyoushi dan na-keiyoushi. Baik kata kerja, kata sifat, kata keterangan dalam bahasa Jepang, tentunya berbeda.
Walaupun ada kata-kata yang sama, belum tentu maknanya juga sama. Misalnya
pada kata sifat yang berakhiran “i” yaitu kowai dan osoroshii. Maknanya adalah
“takut”, karena adanya kemiripan makna maka dikatakan sebagai sinonim. Akan
tetapi, meskipun bersinonim, hanya pada konteks tertentu saja. Pengertian kowai
dan osoroshii dalam kamus bahasa Jepang-Indonesia, Kenji Matsuura
menyebutkan bahwa kowai adalah seram, ngeri, angker dan menakutkan.
Sedangkan osoroshii adalah takut, merasa takut.
Dari hasil yang diperoleh tentang fungsi dan makna kowai dan osoroshii adalah
1. Makna umum kata kowai adalah “takut” tetapi didalam konteks kalimat yang
terdapat pada komik Shura no mon fungsi dari kata kowai adalah untuk
menunjukkan perasaan cemas, khawatir dan dengan perasaan ingin melarikan diri,
merasa bahaya pada keadaan objek tertentu atau bersifat subjektif.
2. Makna umum kata osoroshii adalah “takut” tetapi didalam konteks kalimat
yang terdapat pada komik Shura no mon fungsi dari kata osoroshii adalah untuk
menunjukkan perasaan takut kan cemas dan adanya perasaan ingin berusaha
menghindari, subjek merasa berbahaya.
3. Berdasarkan data yang diperoleh dari komik Shura no mon, bahwasannya kata
kowai dan osoroshii, sama-sama sering digunakan dan sering ditemukan. Tetapi,
di antara kowai dan osoroshii, yang paling banyak digunakan adalah kata kowai
karena kata kowai menyatakan perasaan takut pada objek tertentu.
Collections
- Undergraduate Theses [525]