dc.description.abstract | Diselenggarakannya pemilu legislatif langsung sesuai pada keputusan
Mahkamah Konstitusi (MK) dengan penerapan sistem suara terbanyak
merupakan babak baru dalam proses demokratisasi politik saat ini. Berlakunya
keputusan MK kemudian menimbulkan pro dan kontra, terutama bagi kaum
perempuan yang selama ini menjadi pihak yang diperjuangkan keterwakilannya
dengan upaya affirmative action. Dengan berlakunya sistem suara terbanyak
berbagai upaya akan dilakukan oleh calon legislatif perempuan, karena sistem ini
memaksa perempuan untuk sama dengan laki-laki. Sehingga melihat strategi
kampanye dan isu apa yang diterapkan oleh calon legislatif perempuan terpilih
menjadi penting untuk diteliti.
Kampanye merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan oleh
para kandidat untuk menyampaikan visi, misi dan program kerjanya. Kampanye
berhasil bilamana kedua belah pihak, baik kandidat dan konstituen memiliki
kesepakatan-kesepakatan tentang pesan atau ide-ide yang disampaikan sehingga
konstituen akan merasa yakin untuk menjatuhkan pilihannya kepada kandidat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi dan isu
kampanye apa yang digunakan oleh calon legislatif perempuan terpilih 2009 pada
DPRD Kota Medan. penelitian ini meggunakan bentuk penelitian deskriptif, yaitu
dengan menggunakan teknik wawancara dan studi pustaka untik mengeksplorasi
tentang strategi dan isu kampanye Calon Legislatif Terpilih DPRD Kota Medan
2009.
Salah satu yang menjadi kunci keberhasilan para calon legislatif terpilih
yaitu dengan menggunakan teknik kampany dari pintu ke pintu (Door to Door
Campaign), kampanye diskusi kelompok (Group Discussion Campaign),
kampanye massa tidak langsung (Indirect Massa Campaign), dan kampanye
massa langsung (Direct Massa Campaign) | en_US |