Negara Orde Baru dan Pengendalian Partai Politik (Studi Deskriptif Kebijakan Pemerintahan Orde Baru terhadap Partai Persatuan Pembangunan)
Abstract
Kehidupan Partai Politik di Indonesia mengalami masa pasang surut.
Sejak awal kemerdekaan, pemaksaan Partai Politik tunggal di Indonesia
mendapat kecaman keras dari tokoh-tokoh nasional Indonesia. Setelah itu
berkembanglah kehidupan multipartai di Indonesia di tengah situasi
pemerintahan yang parlementer. Demokrasi Pancasila yang lahir menggantikan
Demokrasi Parlementer di era Orde Baru memang menghalalkan lahirnya partai
politik namun perjalanan dan esksistensi partai-partai politik selain Golkar
tampaknya dipersulit dan dikendalikan oleh kebijakan-kebijakan Pemerintah
Orde Baru demi satu alasan yakni stabilitas politik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menjelaskan kebijakankebijakan
yang dilakukan oleh Pemerintahan Orde Baru terhadap partai-partai
politik yang ada pada masa itu, khususnya Partai Persatuan Pembangunan.
Berbagai cara dan kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintahan Orde Baru
ditujukan untuk menciptakan stabilitas politik dan melanggengkan kekuasaan nya
dengan mempersempit ruang gerak dari partai politik pesaing lainnya.
Pada masa Orde Baru, konfigurasi Partai Politik di Indonesia mengalami
konstelasi yang otoriter, terlihat dari kebijakan dari penguasa pada waktu itu
yang mengeluarkan kebijakan mengenai upaya penyederhanaan Partai Politik
melalui TAP MPRS No. XXXVI/MPRS/1966 tentang kepartaian, keormasan, dan
kekaryaan serta pemaksakan terhadap azas tunggal Pancasila. Upaya ini
dilakukan untuk “mengkebiri” peran Partai Politik demi kepentingan penguasa.
Sehingga jelas, dalam setiap Pemilihan Umum sejak tahun 1971 dan seterusnya
Partai Golongan Karya (Golkar) sebagai partai pemerintah selalu memenangkan
Pemilihan Umum, yang berdampak pula terhadap struktur Dewan Perwakilan
Rakyat dalam badan Legislatif.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif melalui studi
kepustakaan dengan cara mendeskripsikan dan menganalisa kebijakan yang
diberlakukan terhadap partai politik pada masa Orde Baru. Dari hasil penelitian
dan penelaahan, didapat bahwa berbagai kebijakan yang menyulitkan PPP untuk
dapat berbicara banyak dalam setiap pemilu untuk meraih suara yang maksimal,
dan malah selalu kalah dari perolehan suara yang diraih oleh partai pemerintah
yakni Golkar
Collections
- Undergraduate Theses [1048]