Show simple item record

dc.contributor.advisorSavitri, Nita
dc.contributor.authorAbdullah, Fauzi
dc.date.accessioned2022-11-16T01:28:49Z
dc.date.available2022-11-16T01:28:49Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/60449
dc.description.abstractTulisan ini berjudul Komunitas Musik Indie (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Kolektif Komunitas Musik Indie di Kota Medan), yang bertujuan untuk mendeskripsikan asal-usul dikenalnya musik indie di kota Medan, memaparkan kreativitas remaja-remaja komunitas musik indie, dan mendeskripsikan komunitas musik indie sebagai wujud dari perilaku kolektif. Penelitian ini dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap dua kategori informan, yaitu informan yang merupakan remaja-remaja selaku pelaku komunitas Kirana, komunitas Tomat, dan komunitas Medan Movement. Kategori informan yang kedua adalah remaja-remaja kota Medan selaku penikmat musik indie. Remaja remaja selaku pelaku langsung ketiga komunitas musik indie tersebut adalah remaja-remaja yang sudah lama bergabung dan aktif dalam setiap kegiatan komunitas, serta dianggap yang paling berkompeten dari seluruh anggota komunitas untuk memberikan informasi mengenai pergerakan komunitasnya. Adapun remaja-remaja sebagai penikmat musik indie yang dimaksudkan disini, merupakan remaja-remaja kota Medan yang tidak tergabung sebagai anggota komunitas musik indie. Namun, remaja-remaja tersebut memiliki ketertarikan yang besar terhadap musik indie, khususnya musik indie di kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas musik indie sebagai suatu gambaran nyata mengenai penolakan terhadap budaya pop yang ada di masyarakat secara luas, terutama dalam hal musik. Komunitas musik indie melakukan penolakan terhadap penyeragaman yang dilakukan oleh budaya pop di masyarakat. Dengan ide dan gagasan Do It Yourself (Kemandirian) tersebut, hal inilah yang membuat komunitas musik indie berbeda dengan masyarakat secara luas, terutama pemahaman dan pergerakan dalam hal bermusik. Walaupun sebagian dari remaja-remaja komunitas musik indie ada yang memanfaatkan hal ini sebagai batu loncatan dan bisa mengikuti festival-festival musik yang diadakan oleh perusahaan besar. Namun sebagian besar dari remaja-remaja komunitas musik indie mempunyai idealisme yang lebih mengutamakan kenyamanan, kepuasan dan kualitas dalam bermusik diatas mementingkan keuntungan materi semata. Kreativitas yang bebas dari kungkungan yang tidak bisa didapat di major label (mainstream/budaya pop).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectmusik indieen_US
dc.subjectkomunitas musik indieen_US
dc.subjectperilaku kolektifen_US
dc.titleKomunitas Musik Indie (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Kolektif Komunitas Musik Indie di Kota Medan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM070905044
dc.identifier.nidnNIDN0025016102
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages154 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record