Upaya Perempuan Batak Toba Menuju Kemandirian sebagai Orangtua Tunggal dalam Proses Membesarkan Anak (Suatu Kajian Berperspektif Perempuan di Desa Parbubu II, Kecamatan Tarutung)
View/ Open
Date
2008Author
Tobing, Yudita Theresia L
Advisor(s)
Emiyanti, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Perempuan dalam pandangan tradisional masyarakat masih berada di posisi
kedua setelah laki-laki.Perempuan dianggap lemah baik dari segi pemikiran dan fisik
dibandingkan laki-laki.Perempuan yang hidup dalam lingkungan masyarakat seperti itu
akan menjadikannya merasa selalu tergantung pada laki-laki.Pikiran seperti ini akan
merugikan bagi seorang perempuan,karena itu akan menjauhkannya dari
kemandirian.Ketergantungan perempuan tersebut akan sangat merugikan ketika ia
berada dalam kondisi telah berumah tangga dan memiliki anak tetapi ia telah ditinggal
mati oleh suaminya atau dengan kata laun menjadi janda.
Menjadi janda berarti seorang perempuan akan menjadi orang tua tunggal bagi
anak-anaknya.Setelah ayah sebagai seorang pemimpin keluarga telah tiada maka anak anak akan kehilangan figur seorang ayah,disinilah peran perempuan sebagai ibu
berusaha menstabilkan keadaan dengan berperan ganda yaitu sebagai ibu dan sebagai
ayah bagi anak-anaknya.Kemandirian perempuan sangatlah penting dalam keadaan
seperti ini,karena sebagai orangtua tunggal perempuan harus selalu tanggap terhadap
kebutuhan-kebutuhan
keluarganya.Kemandirian bagi perempuan juga diperlukan karena ia sebagai pemimpin
keluarga harus dapat mengambil keputusan yang baik untuk keluarganya,dengan
kemandirian diharapkan seorang perempuan dapat memperoleh kehidupan yang lebih
baik walaupun tanpa kehadiran seorang suami.
Dalam suku Batak Toba,kemandirian perempuan untuk menjadi orang tua
tunggal masih terhalang oleh budaya.Pengaruh budaya Batak yang menempatkan
seorang perempuan di posisi kedua setelah laki-laki menjadikan perempuan sulit untuk
mandiri.Untuk mencapai kemandirian bagi seorang janda Batak dalam membesarkan
anak-anaknya tidak lah mudah,banyak melewati berbagai masalah baik dari dalam diri
sendiri maupun dari lingkungannya.Perjuangan janda ini untuk dapat melalui berbagai
persoalan dalam hidupnya semata-mata hanya untuk dapat membesarkan anaknya
dengan baik.Bagi seorang perempuan yang telah memiliki anak-,anaknya lah yang
menjadi tumpuan harapannya kelak dan anak adalah kekayaan terbesar baginya.Para
perempuan yang menjadi ibu memiliki hubungan yang sangat erat dengan anak anaknya,hubungan tersebut terjadi secara alami karena itu segala perjuangan yang
dilakukan oleh seorang perempuan janda agar dapat memenuhi kebutuhan anak anaknya bukan lah menjadi sebuah beban untuknya ketika dapat melihat anak-anaknya
tumbuh dewasa dan hidup mandiri.
Collections
- Undergraduate Theses [939]