Angkutan Kota (Studi Kasus Supir PT Rahayu Medan Ceria, Trayek 104 Jurusan Perumnas Simalingkar- Pancing, Medan)
Abstract
Pertumbuhan kota sering diwarnai dengan dampak sosial seperti keresahan,
keputusasaan, dan kriminalitas, dimana kota membutuhkan penataan yang baik dan
teratur. Untuk itu diperlukan banyak sumber daya alam yang terserap dikota, agar
pembangunan di perkotaan dapat dirasakan. Hal ini dilihat dari banyaknya lapangan
pekerjaan yang sangat banyak, mulai dari pegawai negeri sipil, pegawai swasta, buruh,
pedagang, hingga sampai kepada pemulung.
Salah satu lapangan pekerjaan tersebut yang ingin diungkap adalah pekerjaan
sebagai supir angkutan. Supir angkutan adalah pekerjaan yang menawarkan jasa, untuk
mengantar penumpang dari suatu tempat ketempat tujuan yang lainnya. Seringkali
dikatakan bahwa pekerjaan menawarkan jasa memiliki karakteristik yang unik, yang
membedakannya dari barang atau produk-produk manufaktur. Empat karakteristik yang
paling sering dijumpai dalam posisi sebagai supir angkot yang merupakan pekerjaan
penawaran jasa, berbeda dari barang pada umumnya adalah :
kemacetan yang dihadapi hampir semua kota besar di dunia.
Angkutan Kota atau angkot adalah salah satu sarana perhubungan dalam kota dan
antar kota yang banyak digunakan di Indonesia, berupa mobil jenis minibus atau van,
yang biasanya dikendarai oleh seorang sopir dan kadang juga dibantu oleh seorang
kenek. Tugas kenek adalah memanggil penumpang dan membantu sopir dalam perawatan
kendaraan (ganti ban mobil, isi bahan bakar, dan lain-lain). Setiap jurusan dibedakan
melalui warna armadanya atau sistem penataan melalui angka. Angkutan Kota sebenarnya cuma diperbolehkan berhenti di halte-halte tertentu,
namun pada praktiknya semua sopir angkot akan menghentikan kendaraannya di mana
saja, untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Pelanggaran lain yang dilakukan
adalah memasukkan orang dan barang bawaan dalam jumlah yang melebihi kapasitas
mobil, dan pintu belakang yang tidak ditutup sama sekali atau tidak ditutup dengan rapat.
Pelanggaran-pelanggaran seperti ini biasanya diabaikan oleh aparat karena sistem
penegakan hukum yang lemah.
Collections
- Undergraduate Theses [896]