| dc.description.abstract | Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tentang program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat (JPK-MS), mengetahui dan mendeskripsikan
proses implementasi program JPK-MS serta untuk mengetahui hambatan-hambatan
yang terjadi dalam proses implementasi JPK-MS di Puskesmas Kota Matsum
Kecamatan Medan Area, Kota Medan.
Adapun sumber data yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian
ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan
penulis adalah dengan melakukan wawancara, kuesioner, observasi dan studi
dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif
dengan analisa kualitatif.
JPK-MS merupakan salah satu program kesehatan yang menggratiskan
masyarakat miskin berobat, baik ke puskesmas maupun ke rumah sakit milik
pemerintah. Program JPK-MS ini muncul karena masih ada dua puluh persen (20%)
penduduk miskin di kota Medan yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang
bersifat gratis dikarenakan adanya penyimpangan data masyarakat miskin di kota
Medan sehingga banyak yang tidak mendapatkan program Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas). Dalam program JPK-MS ini sebanyak 500 ribu jiwa
masyarakat miskin di kota Medan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dan
tentunya mereka yang berhak tersebut adalah warga diluar program Jamkesmas.
Sasaran program JPK-MS ini meliputi pedagang kaki lima, penarik becak, guru miskin,
keluarga miskin dan sebagainya di luar pengguna program Jamkesmas.
Keberhasilan implementasi program JPK-MS dilihat dari beberapa faktor yakni
komunikasi yang terdiri dari transmisi, kejelasan dan konsistensi. Sumber daya yang
terdiri dari staf (sumber daya manusia), informasi, wewenang dan fasilitas kemudian
disposisi serta struktur birokrasi.
Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa
implementasi program JPK-MS di Puskesmas Kota Matsum Kecamatan Medan Area
tidak berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari keterlambatan pelaksanaan
program yang dilakukan oleh Puskesmas Kota Matsum, sosialisasi yang tidak dilakukan
secara intensif sehingga menyebabkan masyarakat miskin di wilayah kerja mereka tidak
mengetahui dengan baik tentang program JPK-MS tersebut, dan pendataan masyarakat
yang tidak dilakukan dengan baik dan teliti sehingga kembali menimbulkan kasus salah
sasaran. Implementasi program JPK-MS ini mengalami beberapa hambatan,
diantaranya koordinasi dan komunikasi yang kurang baik, ketidaktahuan implementor
mengenai kriteria keluarga miskin, kurangnya komitmen yang dimiliki impelementor
dalam mengimplementasikan program serta kurangnya kesadaran aparatur puskesmas
akan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai pelaksana program JPK-MS. | en_US |