Show simple item record

dc.contributor.advisorZakaria
dc.contributor.advisorSitumorang, Tonny Pangihutan
dc.contributor.authorGinting, Andry Gina Pramesti
dc.date.accessioned2022-11-16T02:35:15Z
dc.date.available2022-11-16T02:35:15Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/60545
dc.description.abstractPemilihan Umum Kepala Daerah Karo merupakan salah satu Pemilihan Umum Kepala Daerah yang terselenggara secara dua putaran dari berbagai Pemilihan Umum Kepala Daerah yang pernah terlaksana di Negara Republik Indonesia pasca runtuhnya Orde Baru. Namun ada suatu keunikan tersendiri pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Karo yaitu pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang pada pemilihan putaran pertama mendapatkan suara terbanyak kemudian kalah pada pemilihan putaran kedua. Fenomena politik yang terjadi di Kabupaten Karo dapat kita analisis dengan menggunakan pendekatan perilaku atau untuk lebih tepatnya perilaku pemilih. Perilaku pemilih adalah kompleks dan selalu berubah- ubah. Secara umum menurut para ahli perilaku pemilih dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor sosiologis, faktor psikologis dan faktor pilihan rasional. Bagaimana dengan Pemilihan Umum Kepala Daerah Karo tahun 2010? Mengapa calon yang pada pemilihan putaran pertama mendapatkan suara terbanyak ternyata kalah pada pemilihan putaran kedua? Faktor apa yang paling mempengaruhi pemilih Etnis Karo pada Pemilihan Umum Kepala Daerah tersebut mengingat Etnis Karo adalah etnis mayoritas yang sudah barang tentu suaranya akan mempengaruhi hasil pemilihan. Agar dapat menjawab pertanyaanpertanyaan yang muncul, kemudian dilakukan penelitian di salah satu desa yang ada di Kabupaten Karo yaitu Desa Ketaren. Desa Ketaren dipilih sebagai lokasi penelitian karena secara umum desa ini memiliki karakteristik Kabupaten Karo secara keseluruhan. Metode yang digunakan kemudian untuk menjawab masalah pada penelitian ini adalah metode kuantitatif format deskriptif yaitu dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan korelasi produk moment. Tabel distribusi frekuensi dipakai untuk melihat seberapa besar penyebaran alasan memilih dan pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pilihan responden nantinya. Sedangkan korelasi produk moment dipakai untuk melihat kecenderungan perilaku pemilih Etnis Karo pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Karo 2010, apakah lebih dipengaruhi faktor sosiologis, faktor psikologis atau faktor pilihan rasional. Setelah dilakukan penelitian terhadap pemilih Etnis Karo yang ada di Desa Ketaren, maka didapatkan kesimpulan bahwa, pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Karo Putaran Pertama perilaku pemilih Etnis Karo lebih dipengaruhi faktor pilihan rasional hal ini dapat dilihat dari tingginya persentase responden yang menjadikan Visi- Misi pasangan calon dan Rekam Jejak pasangan calon sebagai alasan memilih. Namun pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Karo Putaran Kedua masyarakat lebih memilih alasan kesamaan etnis dan hubungan kekerabatan dengan pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari pada partai, idiologi, visi- misi, rekam jejak maupun imbalan materi yang diberikan pasangan calon tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan perilaku pemilih Etnis Karo pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Karo Putaran Kedua lebih dipengaruhi oleh faktor sosiologis.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPemilihan Umumen_US
dc.subjectPerilaku Pemilihen_US
dc.subjectEtnis Karoen_US
dc.titlePerilaku Pemilih Dalam Pemilukada (Studi Kasus: Etnis Karo di Desa Ketaren, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo 2010).en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIMO70906031
dc.identifier.nidnNIDN0015015806
dc.identifier.nidnNIDN0013106203
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI67201#Ilmu Politik
dc.description.pages111 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record