• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of Japanese Literature
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of Japanese Literature
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Perbandingan Makna Idiom Kuchi dalam Bahasa Jepang dengan “Mulut” dalam Bahasa Indonesia

    Nihon Go No Kuchi Ni Kansuru Kanyouku No Imi To Indonesia Go No “Mulut” No Hikaku No Bunseki

    View/Open
    Fulltext (1.205Mb)
    Date
    2018
    Author
    Siagian, Fitri Udani
    Advisor(s)
    Malayu, Siti Muharami
    Situmorang, Hamzon
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Bahasa adalah alat pengantar dalam komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.Tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa. Jepang dan Indonesia mempunyai idiom tersendiri. Idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang keseluruhan makna katanya menyatakan arti khusus. Pada umumnya merupakan kata-kata yang singkat, namun jika digunakan secara tepat dalam situasi yang tepat, akan memperkaya dan menghidupkan ekspresi dalam percakapan sehari-hari maupun Bahasa tertulis. Idiom dalam Bahasa jepang disebut dengan kanyouku. Idiom banyak digunakan dalam berkomunikasi. Sebagai contoh, orang jepang dan orang indonesia banyak menggunakan idiom dalam tulisan dan percakapan sehari-hari untuk mengungkapkan suatu maksud tertentu. Sulitnya memahami idiom bagi orang awam,disebabkan karena makna yang tersirat dalam idiom bersifat samar sehingga harus dihubungkan dengan makna sebenarnya. Jenis-jenis makna yang terdapat dalam idiom, yaitu : 1. Makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, sesuai dengan referensinya sebagai hasil pengamatan indera, dan terlepas dari unsur gramatikalnya. 2. Makna gramatikal adalah makna yang muncul akibat proses gramatikalnya. Dalam bahasa jepang, ada idiom 口がうまい ‘kuchi ga umai’, makna leksikal nya adalah mulutnya pintar atau mulutnya manis. Makna idiomatikalnya adalah ‘menunjukkan keadaan sikap seseorang yang pandai mengambil hati dan menipu orang lain dengan mengatakan hal yang seolah-olah masuk akal. Contoh, hati-hati jangan sampai tertipu oleh orang itu karena dia pandai bicara. Idiom dibagi atas 3 jenis, yaitu : 1. Idiom metafora inyu adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengumpamakan sesuatu hal yang lain berdasarkan sifat kemiripan atau kesamaannya. 2. Idiom metonimi kanyu adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengumpamakan sesuatu hal yang lain berdasarkan berdekatannya atau adanya keterkaitan baik secara ruang maupun secara waktu. 3. Idiom sinekdoke teiyuadalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengumpamakan sesuatu hal atau perkara yang umum dengan hal atau perkara yang khusus, atau sebaliknya. Dalam bahasa jepang, seperti halnya dalam bahasa indonesia, idiom yang menggunakan anggota tubuh sering digunakan dalam percakapan dan banyak sekali ditemukan. Contohnya, idiom yang menggunakan kata kuchi. Kuchi tidak hanya diartikan sebagai indera pengecap, tapi bisa juga sebagai kata-kata. Oleh karena itu, penulis tertarik menganalisis perbandingan makna idiom kuchi dalam bahasa jepang dan ‘mulut’ dalam bahasa indonesia. kemudian mengklasifikasikan idiom tersebut, yaitu : idiom sama semakna, idiom beda semakna, dan idiom sama namun beda makna. Dari perbandingan idiom kuchi dalam bahasa jepang dan ‘mulut’ dalam bahasa indonesia terdapat 6 idiom yang sama semakna, yaitu : 1. 口が重い dengan idiom ‘berat mulut’ yang bermakna pendiam. 2. 口が軽いdengan idiom ‘ringan mulut’ yang bermakna tidka dapat menyimpan rahasia. 3. 口を閉じるdengan idiom ‘tutup mulut’ yang bermakna berdiam diri. 4. 口を開くdengan idiom ‘buka mulut’ yang bermakna mulai berbicara setelah berdiam diri 5. 口汚いdengan idiom ‘kotor mulut’ yang bermakna mengatakan sesuatu dengan kata-kata yang kotor. 6. 口が過ぎるdengan idiom ‘banyak mulut’ yang bermakna banyak bicara. Untuk idiom beda semakna terdapat 6 idiom, yaitu : 1. 口が軽い dengan idiom ‘bocor mulut’ yang bermakna tidak dapat menyimpan rahasia. 2. 口から生に生まれる dengan idiom ‘besar mulut’ yang bermakna suka membual, suka berbicara. 3. 口がすべる dengan idiom ‘mulut yang terdorong’ yang bermakna mudah membicarakan sesuatu yang dianggap rahasia. 4. 口がうるさい dengan idiom ‘mulut cerewet’ yang bermakna suka mengkritik, menghina. 5. 口汚い dengan idiom ‘mulut kasar’ yang bermakna mengatakan sesuatu dengan kata-kata yang kotor. 6. 口が開かないdengan idiom ‘mengunci mulut’ yang bermakna sengaja berdiam diri. Kemudian, idiom sama beda makna terdapat 3 idiom, yaitu : 1. 口が堅い memiliki makna dapat memegang rahasia dengan idiom ‘keras mulut’memiliki makna tidak mudah menurut. 2. 口が悪い memiliki makna Bicaranya ketus, mengatakan dengan mudahnya walaupun itu menyakiti perasaan orang lain dengan idiom ‘buruk mulut’ memiliki makna Mengatakan sesuatu dengan kata-kata yang tidak baik. 3. 口を閉じるmemiliki makna berdiam diri dengan idiom ‘menutup mulut’ memiliki makna menyuap.
    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/6061
    Collections
    • Undergraduate Theses [562]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV