Menstruasi (Studi Kasus pada Siswi SMP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon Parapat)
Abstract
Banyak hal dari wanita yang membuat kita berdecak kagum terhadap-Nya,
karena sebuah keunikan tiada tara yang dilekatkan pada wanita, mulai dari sifat,
perilaku bahkan siklus metabolisme yang menyertai hidup mereka, seperti menstruasi
atau haid yang menjadi tamu rutin bagi para wanita. Menstruasi sebagai suatu hal
yang melekat pada seorang wanita merupakan suatu hal sangat wajar, dan ini
merupakan salah satu tanda bagi seorang wanita telah memasuki masa pubertas.
Pada zaman dulu, wanita yang mengalami haid dianggap berbahaya atau kurang
bersih. Bagi masyarakat, hilangnya darah berarti hilangnya kehidupan. Wanita yang
sedang haid dianggap dapat merusak panen, mengakibatkan ternak yang hamil
menjadi keguguran, dan sebagainya. Kepercayaan semacam itu masih diterima di
beberapa bagian Eropa sekarang, dan diyakini jika wanita yang sedang haid membuat
selai, selai itu tidak akan jadi, jika dia menyentuh tunas pohon, tunas itu akan
mati.Sekarang ini, menstruasi bukan merupakan barang tabu untuk dibicarakan
sebagaimana pada jaman dulu. Ketika seorang gadis masih remaja, dikatakan bahwa
anak wanita tidak boleh mencuci rambutnya atau mandi pada saat menstruasi karena
darah bisa masuk ke dalam otak. Cerita ini hanyalah omong kosong dan aturan yang
secara medis berlaku adalah mandilah sesuka hati anda atau setidaknya gunakan bidet
(alat untuk menyemprotkan air) jika anda melakukannya sehingga anda merasa
nyaman.
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran darah dan sel-sel tubuh dari
vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan
menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin
faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Akhir dari kemampuan wanita
untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa
kehamilan seorang wanita. Proses menstruasi akan membuang keluar darah, dan
bermula sekitar umur 12 atau 13 tahun walaupun ada yang lebih cepat atau lebih lama
sekitar umur 9 tahun dan selambat-lambatnya umur 16 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “ Bagaimana Pemahaman Siswi-siswi
SMP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon Terhadap Menstruasi”. Untuk memperoleh
data peneliti melakukan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan
metode yang digunakan adalah studi kasus (case study) terhadap 10 orang siswa.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam untuk mendapatkan
informasi lebih banyak.
Berdasarkan analisa data bahwa kebanyakan dari siswi-siswi SMP Negeri 2
Girsang Sipangan Bolon Parapat mandapatkan pemahaman tentang menstruasi dari
ibu mereka masing-masing. Namun, ada juga yang mendapatkan pemahaman dari
kakak maupun saudara sepupu mereka. Seperti yang kita ketahui bahwa agen
sosialisasi yang pertama adalah keluarga. Pada awal kehidupan manusia biasanya
agen sosialisasi terdiri atas orang tua dan saudara kandung.Gertrude Jaeger (1977)
mengemukakan bahwa peran para agen sosialisasi pada tahap awal ini, terutama
orang tua, sangat penting. Sang anak sangat tergantung pada orang tua dan apa yang
terjadi antara orang tua dan anak pada tahap ini jarang diketahui orang luar.
Collections
- Undergraduate Theses [1028]
