Show simple item record

dc.contributor.advisorSimanihuruk, Muba
dc.contributor.authorMaylan, Penggie
dc.date.accessioned2022-11-16T03:21:51Z
dc.date.available2022-11-16T03:21:51Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/60619
dc.description.abstractDengan didasari oleh pemikiran bahwa realitas yang ada dimasyarakat saat ini tidak jarang ditemui pasangan suami istri yang tinggal terpisah karena pekerjaan, dan faktanya menunjukkan bahwa mereka pasangan suami istri yang tinggal terpisah dalam waktu yang relatif cukup lama namun tetap dapat mempertahankan keutuhan keluarganya. Lalu muncul pertanyaan dari peneliti yaitu faktor-faktor apa saja yang mendukung kohesi (keutuhan) keluarga pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah yaitu dengan melihat dua faktor yaitu yang pertama, interaksi antara pasangan suami istri dan interaksi ayah dengan anak dan yang kedua, pemenuhan fungsi-fungsi keluarga pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat masalah-masalah apa saja yang timbul pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini berlokasi di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah 6 pasangan suami istri, 3 orang anak dan 1 orang yang mengerti tentang pernikahan yang sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti, guna memperoleh informasi dalam bentuk data yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa pasangan suami istri yang tinggal terpisah dapat mempertahankan keutuhan keluarganya karena didukung adanya alat komunikasi seperti telepon, serta pertemuan dalam waktu tertentu menjadikan pertemuan yang lebih berkualitas dalam hal memberikan perhatian dan kasih sayang terhadap pasangan dan juga anak. Pemenuhan fungsi-fungsi keluarga baik fungsi pokok maupun fungsi sosial tetap dapat terpenuhi walaupun dengan media yang terbatas (seperti telepon) dan tidak secara maksimal, serta adanya bantuan dari orang lain (orangtua dan mertua) dan lembaga terkait seperti Asuransi untuk anak. Masalah yang muncul pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah cenderung agak berbeda dengan keluarga lainnya yang umumnya tinggal satu atap, walaupun masalah perselingkuhan juga dapat terjadi pada keluarga mana saja. Masalah yang terjadi karna hidup terpisah adalah antara lain : perselingkuhan, tidak menjaga ikatan suci pernikahan, rasa khawatir ketika anak jatuh sakit, tidak adanya komunikasi antara ayah dan anak, timbulnya prasangka negatif terhadap pasangan suami istri, dan keuangan rumahtangga yang tidak terkontrol. Didalam keluarga yang hidup terpisah, pasangan sumi istri selalu menanamkan sikap-sikap yang positif seperti menanamkan nilai - nilai agama yaitu selalu mengingatkan untuk rajin beribadah dan taat kepada agama agar terhindar dari perbuatan yang buruk dan dapat hidup harmonis bersama keluarga. Serta tidak terlepas dari sikap-sikap yang di tanamkan oleh masing-masing pasangan suami istri yang tinggal terpisah untuk saling menanamkan rasa saling percaya, saling menghargai, mewujudkan sistem hubungan yang harmonis dan lain-lain.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleFaktor-Faktor yang Mendukung Kohesi Keluarga pada Pasangan Suami Istri yang Bertempat Tinggal Terpisah (Studi Kasus pada Karyawan PT Domas Agrointi Prima di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM050901008
dc.identifier.nidnNIDN0017036704
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages152 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record