Show simple item record

dc.contributor.advisorSiahaan, Asima Yanty Sylvania
dc.contributor.authorL, Giovanny Ivo Asima
dc.date.accessioned2022-11-16T03:29:13Z
dc.date.available2022-11-16T03:29:13Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/60627
dc.description.abstractMeskipun sampai pada saat ini telah banyak kemajuan pembangunan yang telah tercapai, namun pada kenyataannya kesenjangan gender masih terjadi di berbagai bidang pembangunan. Kesenjangan gender tersebut tentunya sangat merugikan kaum perempuan. Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan Nasional menginstruksikan kepada semua kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk melaksanakan PUG dan dilanjutkan dengan diintegrasikannya perspektif gender ke dalam perencanaan pembangunan, serta munculnya berbagai kegiatan yang berbasis gender. Tujuan ditetapkannya Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender ini adalah supaya terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berspektif gender dalam rangka mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses implementasi dari kebijakan tersebut di kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode analisis kualitatif yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan fakta, data, dan informasi yang didapat selama penelitian berlangsung. Penelitian dilakukan di kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan. Pengarusutamaan gender sebenarnya sudah dijalankan di kota Medan. Secara umum pelaksanaan kebijakan tersebut di kota Medan masih mengalami kekurangan terutama dalam hal komunikasi dan koordinasi antar badan pelaksana yang tidak berjalan dengan baik dan harmonis. Selain itu dana yang kurang mencukupi juga menghambat kelancaran dari pelaksanaan kebijakan tersebut. Perlu ditingkatkan koordinasi antar semua pihak yang terkait agar pelaksanaan kebijakan tersebut dapat maksimal.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectImplementasi Kebijakanen_US
dc.subjectPengarusutamaan Genderen_US
dc.titleKinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam Implementasi Pengarusutamaan Gender di Kota Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM110903112
dc.identifier.nidnNIDN0026016404
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI63201#Ilmu Administrasi Publik
dc.description.pages121 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record