Penyimpangan Penggunaan Ragam Bahasa Pria Oleh Penutur Wanita Dalam Komik Gyaruzu
「ギャルズ」の漫画における女性語話者による男性語の使用偏差
View/ Open
Date
2018Author
Batara, Kevin Yohanes
Advisor(s)
Malayu, Siti Muharami
Situmorang, Hamzon
Metadata
Show full item recordAbstract
Bahasa sebagai alat dalam berkomunikasi yang digunakan manusia baik
antar individu maupun antar kelompok untuk bekerja sama, berkomunikasi,
maupun untuk mengidentifikasikan diri. Keberagaman atau kevariasian bahasa
menjadi ciri khas dari suatu bahasa. Salah satu keberagaman bahasa yang
dimaksudkan adalah keberagaman bahasa terhadap gender penuturnya, yakni
ragam bahasa pria dan ragam bahasa wanita. Dalam bahasa Indonesia, ragam
bahasa pria dan ragam bahasa wanita hampir tidak tampak terlihat perbedaannya.
Namun, berbeda dengan bahasa Jepang, ragam bahasa pria dan ragam bahasa
wanita jelas sekali terlihat perbedaannya. Dalam pemakaiannya akan terlihat
perbedaan baik yang berhubungan dengan suasana pembicaraan, topik, maupun
pemilihan kata yang digunakan.
Bahasa Jepang memiliki karakteristik tertentu yang digunakan dalam setiap
percakapan. Hal tersebut meliputi kosakata, pengucapan, tata bahasa, maupun
variasi bahasa. Variasi bahasa yang dimaksudkan adalah ragam bahasa pria
(danseigo) dan ragam bahasa wanita (joseigo). Walaupun tidak nyata dalam
percakapan formal secara langsung, namun keadaan ragam bahasa ini sering
muncul pada percakapan sehari-hari. Danseigo yakni variasi bahasa yang lebih
cenderung digunakan oleh penutur pria. Namun dalam pemakaiannya kini,
danseigo dan joseigo sudah banyak mengalami pergeseran/penyimpangan
pemakaian, seperti penyimpangan pemakaian danseigo oleh penutur wanita, atau
sebaliknya penyimpangan pemakaian joseigo oleh penutur pria. Dalam penelitian ini menggunakan sumber data berupa komik Jepang yang
berjudul Gyaruzu episode 3. Untuk melihat maupun menganalisis penyimpangan
pemakaian danseigo dan joseigo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya
penyimpangan pemakaian danseigo oleh penutur wanita dalam komik Gyaruzu
tersebut, yang terdiri dari ragam bahasa pria yang digunakan oleh penutur wanita
yang muncul dalam komik Gyaruzu terdapat 81 data tuturan dari kelas kata pada
partikel akhir kalimat 終助詞 (shuujoshi), dalam hal ini terdapat 31 data tuturan
~yo (~よ), 20 data tuturan ~sa (~さ), 18 data tuturan ~ze (~ぜ), 6 data tuturan
~zo (~ぞ), dan 5 data tuturan ~kana (~かな). Selain itu terdapat juga 14 data
tuturan pada kata seru/interjeksi 感動詞 (kandoushi), dalam hal ini terdapat 7
data tuturan ~ou (~おう), 2 data tuturan ~oi (~おい), dan 5 data tuturan ~iya
(~いや). Dan terdapat 26 data tuturan pada kata ganti orang 人称代名詞
(ninshou daimeishi), dalam hal ini terdapat 10 data tuturan ~jibun (~じぶん), 11
data tuturan ~omae (~おまえ), 1 data tuturan ~koitsu (~こいつ), dan 4 data
tuturan ~aitsu (~あいつ).
Dari beberapa hal yang telah di analisis, dapat ditarik kesimpulan dalam
komik Gyaruzu terdapat 120 data tuturan. Penyimpangan danseigo oleh penutur
wanita yang terdapat dalam komik Gyaruzu ini disebabkan oleh berbagai faktor,
seperti faktor usia, faktor keakraban keanggotaan (penutur memiliki latar
belakang keluarga khusus), faktor status (penutur ingin menunjukkan posisinya
yang lebih tinggi), dan faktor situasi yang menandakan situasi pada saat
pemakaian danseigo oleh penutur wanita tersebut baik dalam situasi sedih, marah,
maupun dalam situasi senang. Selain daripada itu, penulis juga menemukan adanya faktor lain yang timbul, seperti penutur ingin melakukan pendekatan diri
terhadap lawan bicara, penutur ingin menunjukkan bahwa posisinya lebih tinggi
daripada lawan bicara, dan penutur ingin memberikan penekanan pada
pandangannya terhadap sesuatu hal.
Collections
- Undergraduate Theses [525]